Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IPO Citra Putra Realty (CLAY) Oversubscribed Sekitar 2 Kali

Hasil penawaran umum perdana emiten properti, PT Citra Putra Realty Tbk. mengantongi kelebihan permintaan sekitar 2 kali.
Karyawan melintas di antara monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (16/3/2018)./ANTARA-Sigid Kurniawan
Karyawan melintas di antara monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (16/3/2018)./ANTARA-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA--Hasil penawaran umum perdana emiten properti, PT Citra Putra Realty Tbk. mengantongi kelebihan permintaan sekitar 2 kali.

Perseroan menetapkan harga pelaksanaan initial public offering (IPO) senilai Rp180 per saham dan melepas sebanyak 520 juta saham. Dengan demikian, total dana yang bakal dikantongi mencapai Rp93,6 miliar.

"Oversubscribed sekitar dua kali," ungkap Direktur Keuangan Citra Putra Realty Dodon Trikoeswardana kepada Bisnis.com, Kamis (17/1/2019).

Adapun dana IPO tersebut akan digunakan sebesar 94% untuk pembelian lahan seluas 8.500 m2 di Pontianak, Kalimantan Barat. Adapun, sisanya 6% dipakai sebagai modal kerja.

Saham Citra Putra Realty akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham CLAY.

Terkait dengan pengembangan usaha, Manajemen CLAY mengungkapkan saat ini perseroan sedang melakukan feasibility study (FS) yang diperkirakan rampung pada kuartal I/2019. Rencananya perseroan akan membangun hotel bintang 5.

Adapun, pengembangan hotel akan memakan waktu sekitar 6 bulan setelah FS. Untuk pendanaan proyek, CPR membuka peluang pendanaan eksternal melalui pinjaman ataupun rights issue.

Manajemen CLAY menilai, Kota Pontianak memiliki potensi untuk bisnis hotel premium sejak adanya bandara dan pelabuhan samudera baru. Pertumbuhan usaha seperti perkebunan sawit dan pertambangan juga cukup menjanjikan ke depannya, sehingga peluang pasar perhotelan cukup terbuka.

Saat ini, CLAY baru memiliki dua aset hotel, yakni hotel bintang 5 The Stones di Kuta, Bali, dan hotel bintang 2 The Clay di Sudirman, Jakarta. Mayoritas pendapatan berasal dari The Stones dengan pendapatan kotor (gross margin) 42%.

Dalam kesempatan sebelumnya, Dodon mengatakan, perseroan memproyeksikan pendapatan dapat bertumbuh 20% seiring dengan kian stabilnya kondisi pariwisata di Bali. Adapun, target 2018 pendapatan berkisar Rp184 miliar, naik 18% dari tahun sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper