Bisnis.com, JAKARTA – Harga karet di bursa komoditas Tokyo tergelincir dan berakhir melemah lebih dari 1% pada perdagangan hari ini, Rabu (26/12/2018).
Berdasarkan data Bloomberg, harga karet untuk kontrak teraktif Mei 2019 di Tokyo Commodity Exchange (Tocom), ditutup merosot 1,18% atau 2 poin di level 168 yen per kg.
Sebelumnya, harga karet dibuka stagnan pada level 170 yen per kg, setelah pada perdagangan Selasa (25/12), ditutup melemah 1,73% atau 3 poin di posisi 170.
Dilansir Bloomberg, harga karet melemah di tengah merosotnya harga minyak patokan Brent di London yang turun di bawah US$50 per barel untuk pertama kalinya sejak Juli 2017.
Minyak Brent untuk kontrak Februari 2019 terpantau melemah 0,57% atau 0,29 poin ke level US$50,18 per barel di bursa ICE London pada pukul 14.47 WIB, setelah sempat jatuh ke level US$49,93 per barel.
Naohiro Niimura, mitra di Market Risk Advisory mengatakan pasar berada di bawah tekanan terutama karena penurunan saham Jepang dan prospek bearish untuk minyak mentah
Turunnya harga minyak mentah sejalan dengan harga karet karena mengindikasikan turunnya biaya bahan baku untuk pembuatan karet sintetis, yang menjadi alternatif untuk karet alam.
Sementara itu, Asosiasi Negara-Negara Penghasil Karet Alam pada Selasa (25/12) mengatakan produksi karet global naik 5,5% dalam 10 bulan pertama tahun 2018, lebih tinggi dibandingkan dengan peningkatan permintaan sebesar 5,2%.
Pergerakan Harga Karet Kontrak Mei 2019 di Tocom
Tanggal | Harga (Yen/Kg) | Perubahan |
26/12/2018 | 168,00 | -1,18% |
25/12/2018 | 170,00 | -1,73% |
21/12/2018 | 173,00 | -0,75% |
20/12/2018 | 174,30 | +1,87% |
Sumber: Bloomberg