Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Tergelincir Jelang Pertemuan G20

Harga emas memerah tipis, di saat dolar Amerika Serkat yang stabil menjelang pertemuan negara-negara G20 di Argentina akhir pekan ini, di mana pimpinan AS dan China dijadwalkan melakukan pertemuan dan mendiskusikan permasalahan dagang setelah berbulan-bulan memanas.
Emas comex/ilustrasi
Emas comex/ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas memerah tipis, di saat dolar Amerika Serkat yang stabil menjelang pertemuan negara-negara G20 di Argentina akhir pekan ini, di mana pimpinan AS dan China dijadwalkan melakukan pertemuan dan mendiskusikan permasalahan dagang setelah berbulan-bulan memanas.

Pada perdagangan Jumat (30/11) harga emas spot tercatat turun tipis 0,28 poin atau 0,02% menjadi US$1.223,93 per troy ounce. Harga emas spot telah mencatatkan penurunan sekitar 6% sepanjang 2018 berjalan.

Adapun, harga emas Comex tercatat turun 0,40 poin atau 0,03% menjadi US$1.230 per troy ounce dan turun sekitar 7% secara year-to-date (ytd).

Indeks dolar AS, yang menjadi pengukur kekuatan greenback di hadapan enam mata uang utama, diperdagangkan di posisi 96,81 poin, naik 0,04% dari perdagangan hari sebelumnya.

“Selain itu pasar saham juga mengalami pelemahan di Asia karena para investor masih menantikan hasil dari pertemuan G20 akhir pekan ini,” kata Stephen Innes, Kepala Perdagangan Asia Pasifik Oanda, dikutip dari Reuters, Jumat (30/11).

Presiden AS Donald Trump mengirimkan sinyal yang bercampur terkait dengan prospek menuju pembuatan kesepakatan dagang dengan China, mengatakan bahwa ada kebijakan yang siap disepakati bersama tetapi dirinya tidak yakin ingin menyepakati kebijakan tersebut.

Pembatasa perdagangan AS sudah mencapai total US$369 miliar untuk ekspor ke China sepanjang tahun ini, lebih tinggi dari dampak perang tarif sendiri senilai US$278 miliar.

Selain itu, hampir seluruh pejabat Federal Reserve AS pada rapat terakhirnya juga menyetujui untuk segera memastikan kenaikan suku bunga acuan, tapi masih membuka debat terkait dengan waktu untuk menghentikan sementara kenaikan selanjutnya dan bagaimana menyampaikannya kepada publik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper