Bisnis.com, JAKARTA – Rebound saham emiten teknologi berhasil mendorong dua indeks saham utama Jepang mengakhiri pelemahannya pada perdagangan hari ini, Senin (19/11/2018), sekaligus mengesampingkan retorika perang dagang antara China dan Amerika Serikat (AS).
Indeks Topix berakhir di zona hijau dengan kenaikan 0,51% atau 8,31 poin di level 1.637,61, mematahkan koreksi dua hari berturut-turut sebelumnya. Padahal, Topix sempat melanjutkan koreksinya saat dibuka terkoreksi 0,08% atau 1,34 poin di posisi 1.627,96.
Berdasarkan data Bloomberg, dari 2.106 saham pada indeks Topix, 1.286 saham di antaranya menguat, 753 saham melemah, dan 67 saham stagnan.
Saham SoftBank Group Corp. dan Sony Corp. yang masing-masing naik 5,09% dan 3,53% menjadi pendorong utama atas rebound Topix pada akhir perdagangan hari ini.
Sejalan dengan Topix, indeks Nikkei 225 rebound dengan ditutup naik 0,65% atau 140,82 poin di level 21.821,16, setelah berakhir terkoreksi dua hari perdagangan sebelumnya.
Sebanyak 121 saham menguat, 100 saham melemah, dan 4 saham stagnan dari 225 saham pada indeks Nikkei. Saham SoftBank Group Corp. (+5,06%) dan Tokyo Electron Ltd. (+3,61%) mendorong rebound indeks Nikkei 225 hari ini.
Baca Juga
Baik Topix dan Nikkei juga mampu rebound bahkan saat apresiasi nilai tukar yen berlanjut. Nilai tukar yen terpantau menguat tipis 0,06 poin atau 0,05% ke level 112,76 yen per dolar AS pada pukul 14.33 WIB, setelah berakhir terapresiasi 0,71% atau 0,81 poin di posisi 112,82 pada Jumat (16/11).
Dilansir Bloomberg, saham SoftBank Group Corp. dan perusahaan-perusahaan yang terkait dengan semikonduktor seperti Tokyo Electron Ltd. berada di antara pendorong terbesar terhadap penguatan bursa saham Jepang.
Indeks perusahaan-perusahaan elektronik pun rebound setelah anjlok 5% pekan lalu di tengah kekhawatiran yang dipicu proyeksi mengecewakan dari Applied Materials Inc. dan Nvidia Corp.
“Pasar khawatir bahwa angka yang mengecewakan dari perusahaan seperti Applied Materials akan menyebabkan penurunan besar pada ekuitas AS, tetapi melihat kenaikan saham telah medorong rasa lega,” kata Seiji Arai, pakar strategi di Mitsubishi UFJ Morgan Stanley Securities di Tokyo.
“Tapi tidak berarti juga kinerja keuangan untuk perusahaan-perusahaan ini akan meningkat, jadi ini bukan sesuatu yang dapat mempertahankan minat beli untuk sektor tersebut.”
