Bisnis.com, JAKARTA - Reliance Sekuritas Indonesia memprediksi indeks harga saham gabungan pada Jumat ini (2/11/2018) akan bergerak cenderung menguat tertahan pada kisaran 5787-5900.
Lanjar Nafi, Equity Technical Analyst menjelaskan ekuitas Jepang ditutup melemah dengan Indeks Nikkei (-1.06%) dan TOPIX (-0.85%) melemah cukup signifikan sejak awal sesi perdagangan seiring kekhawatiran pada kinerja sektor telekomunikasi di Jepang pada tekanan harga.
Ekuitas Hongkong dan Shanghai memimpin penguatan dengan Indeks HangSeng (+1.75%) dan CSI (+0.74%) seiring naiknya indeks kinerja manufaktur kelevel 50.1 yang kembali dalam zona ekspansi.
IHSG (+0.07%) ditutup menguat 4.27 poin kelevel 5835.92 setelah sempat melemah menjelang penutupan diawal bulan November. Saham-saham sektor aneka Industry (+1.33%) dan Keuangan (+1.26%) menjadi pemimpin penguatan. Sedangkan sektor industri dasar (-1.63%) dan Konsumer (-1.34%) menjadi penekan IHSG. Saham-saham perbankan menjadi kontributor penguatan IHSG dengan saham BMRI (+5.47%) dan BBRI (+1.59%).
Naiknya rating rekomendasi saham-saham Indonesia oleh Morgan Stanley menjadi salah satu faktor utama pergerakan optimis pada saham-saham perbankan dan aneka industri. Data inflasi Indonesia rilis naik diatas ekspektasi 3.16% Tahunan dan 0.28% bulanan menjadi indikator tumbuhnya kepercayaan konsumer dan konsumsi dalam negeri.
Rupiah menguat terhadap USD dilevel Rp15.128 sebesar 0.50% membuat investor asing kembali optimis dan melakukan aksi beli 1.17 Triliun rupiah. Harga obligasi 10 tahun naik dan yield turun 5.4bps kelevel 8.489%.
Saham-saham Eropa dibuka mayoritas menguat. Indeks Eurostoxx (+0.77%), FTSE (+0.05%), DAX (+0.94%) dam CAC (+0.41%) menguat seiring penguatan Poundsterling yang melonjak pada harapan adanya kemajuan negosiasi brexit.
Prodsen tambang memimpin penguatan ekuitas di Eropa. Mata uang Euro pun menguat terhadap Greenback yang tergelincir dari level tertinggi 16 bulan terakhir. diakhir pekan investor akan terfokus pada data neraca pembayaran di AS setelah data indeks kinerja sektor manufaktur di Eropa.
Secara teknikal IHSG bergerak seakan pulled back pada level resistance MA50 dan upper bollinger bands setelah menguji resistance bearish trend line.
Indikator stochastic mulai memasuki area jenuh beli dengan potensi terkoreksi jangka pendek jika tidak mampu break out resistance MA50 dikisaran level 5850.
Sehingga diperkirakan IHSG akan bergerak cenderung menguat tertahan kembali menguji resistance diakhir pekan dengan support resistance 5787-5900.
Saham-saham yang masih dapat dicermati diantaranya AKRA, ANTM, BBRI, INCO, INDY, PGAS, WIKA, INAF, TRAM, BBTN.
(Disclaimer on)