Bisnis.com, JAKARTA - Reliance Sekuritas Indonesia memperkirakan IHSG akan sedikit tertekan pada awal pekan ini dengan rentang pergerakan 6000-6110.
Lanjar Nafi, Equity Technical Analyst Reliance Sekuritas menjelaskan mengakhiri pekan mayoritas saham di Asia terpukul mundur dengan Indeks Nikkei (-1.33%), TOPIX (-1.15%), HangSeng (-0.84%) dan KOSPI (-0.91%) ditutup turun cukup signifikan. Kecuali Indeks CSI (+0.22%) dan IHSG (+0.19%) yang ditutup terkonsolidasi bertahan pada zona positif.
Ketegangan politik antara AS dan negara-negara lain menjadi faktor pergerakan yang cenderung bearish pada pekan ini. China terfokus pada umpan lambung tarif perdagangan AS dan tambahannya dengan menuju trend penurunan eksport dan difisit neraca perdagangan jika tidak mampu membalas.
IHSG (+0.19%) menutup pekan dengan penguatan yang menahan aksi jual. Menguat 11.92 poin kelevel 6077.17 dengan saham Sektor Property (+1.09%) dan Konsumer (+0.73%) menjadi faktor pendorong penguatan.
Naiknya Indeks perumahan diangka 205.77 pada kuartal kedua menjadi faktor utama meskipun secara presentasi jika di bandingan pertumbuhan sebelumnya masih lebih rendah dimana kuartal ke-2 naik 3.26% berbanding pada periode sebelumnya tumbuh 3.69% lebih tinggi.
Kondusivitas faktor politik setelah dua calon presiden dan wakilnya resmi mendaftar pada KPU juga mampu mendasari pergerakan yang seakan menahan pada zona positif meskipun data Neraca pembayaran rilis melebar hingga BI memprediksi tahun 2018 akan berada dibawah 3% dari GDP. Investor asing tercatat net sell Rp650.02 miliar.
Bursa saham Eropa dibuka psimis dengan melemah mayoritas diatas 1%. Indeks Eurostoxx (-1.46%), FTSE (-0.73%) dan DAX (-1.66%) melemah signifikan paling dalam lebih dari satu bulan terakhir pada pembukaan perdagangan akhir pekan.
Ekspektasi baiknya data tingkat pengangguran dan indeks harga produsen di AS menjadi sentimen negatif dimana akan memberi signal pada tingkat inflasi dan agresifitas the fed pada kebijakan suku bunganya. Sentimen selanjutnya dipekan depan akan ramai dengan data tingkat inflasi.
Secara teknikal meskipun pergerakan IHSG pada akhir pekan mencoba bertahan dengan menguat tipis. Signal bearish masih terasa cukup mencekam setelah IHSG tidak mampu menguji level MA200 sebagai resistance dan Indikator Stochastic bergerak pada pola dead-cross pada area jenuh beli hingga Pergerakan RSI yang terkesan menekan bergerak bearish reversal momentum.
Saham-saham yang masih dapat dicermati diantaranya:
- BSDE,
- DILD,
- RALS,
- CTRA,
- ERAA,
- LTLS,
- SMBR,
- TRAM.
Disclaimer on