Bisnis.com, JAKARTA--Indeks harga saham gabungan (IHSG) berhasil kembali ke level 6.100 pada akhir perdagangan awal pekan ini. Pada Senin (6/8/2018), IHSG ditutup menguat 1,56% atau 93,59 poin ke level 6.101,13, setelah dibuka di zona hijau dengan kenaikan 0,3% atau 18,07 poin di level 6.025,61.
Adapun pada perdagangan Jumat (3/8), indeks berakhir melemah 0,07% atau 4,18 poin di level 6.007,54.
Sepanjang perdagangan Senin, IHSG bergerak pada kisaran level 6.025,43 – 6.102,54. Dari 597 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 231 saham menguat, 161 saham melemah, dan 205 saham stagnan.
Delapan dari sembilan indeks sektoral IHSG ditutup di zona hijau, dengan dorongan utama dari sektor aneka industri yang menguat 3,55%, disusul sektor infrastruktur yang menguat 3,49%. Sektor pertanian yang melemah 0,24% menjadi satu-satunya penekan IHSG pada perdagangan hari ini.
Saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM) yang menguat 5,49% dan saham PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) yang menguat 3,98% menjadi penopang terbesar terhadap penguatan IHSG.
Equity Technical Analyst Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengungkapkan IHSG pada awal pekan ini ditutup menguat seiring rilis data pertumbuhan ekonomi yang pada kuartal II/2018 ini tumbuh signifikan sebesar 5,27%.
Dengan pertumbuhan ekonomi di level tersebut, Bank Indonesia menilai otoritas moneter tersebut akan lebih leluasa dalam mengelola tingkat suku bunga. Investor asing tercatat net buy sebesar Rp359,98 miliar dengan saham BBCA, BBTN, dan TLKM menjadi top net buy.
Pada perdagangan besok, investor akan dipengaruhi sentiment data devisa dan indeks keyakinan konsumen dalam negeri. Dari ranah global, investor akan fokus pada data ekspor impor dari negara-negara Eropa, dan stok minyak di Amerika Serikat.
“Pergerakan IHSG menguat dengan kejenuhan pada indikator stochastic secara teknikal. Indikasi menguji level MA200 cukup dekat meskipun akan tertahan melihat momentum pergerakan yang mendekati overbought,” ungkap Lanjar.
Dia memprediksi IHSG pada Selasa (7/8/2018) akan bergerak menguat terbatas dengan rentang pergerakan 6.050—6.145 dengan saham-saham yang dapat dicermati yaitu BSDE, INCO, INDF, CTRA, ISAT, LTLS, SCMA, ADHI, dan SMSM.
Sementara itu, Vice President Research Department PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menyampaikan pergerakan IHSG masih menunjukkan kekuatan yang cukup besar untuk menguat, ditopang fundamental perekonomian yang stabil.
“Kondisi nilai tukar rupiah akan memengaruhi pola gerak IHSG dalam jangka pendek,” jelas William. Dia memprediksi besok IHSG berpeluang naik dengan rentang pergerakan 5.841—6.157.
Beberapa saham yang direkomenasikan yaitu KLBF, SRIL, WTON, WSBP, BBCA, UNVR, BJTM, BBNI, dan SMRA.