Bisnis.com, JAKARTA--Emiten peritel, PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. membukukan penjualan kotor senilai Rp3,6 triliun pada kuartal II/2018, atau tumbuh 4,5% year on year.
Dengan demikian, total pendapatan kotor Ramayana Lestari Sentosa mencapai Rp5,18 triliun atau tumbuh 3,9% year on year. Pendapatan kotor emiten bersandi saham RALS itu hingga semester I/2018 mencapai 60% dari target perseroan.
Adapun target pendapatan kotor RALS sepanjang tahun ini mencapai Rp8,2 triliun. Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Christine Natasya mengungkapkan, pendapatan RALS terkonsentrasi pada kuartal II/2018.
"Angka penjualan Juni 2018 senilai Rp2,04 triliun, atau 7% lebih rendah dibandingkan dengan Juni 2017 Rp2,19 triliun, meskipun ada pembukaan toko sejak akhir tahun lalu dan realokasi beberapa ruang supermarket untuk fesyen," tulis Christine dalam riset, Jumat (20/7/2018).
Christine mengatakan, penjualan pra-Lebaran telah bergeser lebih ke arah Mei tahun ini, karena Idul Fitri sekitar 10 hari lebih awal dibandingkan 2017. Dia menilai, penjualan Mei melampaui target awal perusahaan sebesar 23%, membantu membawa penjualan di paruh pertama tahun ini sesuai dengan harapan.
Lebih rinci, dari semua segmen bisnis RALS, penjualan konsinyasi menunjukkan pertumbuhan tertinggi di semester I/2018, tumbuh 13,1% year on year, diikuti oleh department store 10,9% year on year. Sementara itu, penjualan supermarket RALS hingga Juni 2018 masih negatif 20% year on year.
RALS pun mencatatkan marjin kotor semester I/2018 sebesar 29,5%, meningkat 3,4% year on year. Hal itu disebabkan, kontribusi dari bisnis supermarket lebih kecil.
Dia mengatakan, RALS memang meningkatkan penjualan konsinyasi fashion, karena memiliki margin lebih tinggi daripada direct-purchase.
Pada penutupan perdagangan Jumat (20/7/2018), saham RALS naik 25 poin, atau 1,77% menjadi Rp1.440 per saham. Sepanjang tahun ini, kinerja saham RALS telah naik 20%. Christine rekomendasi buy saham RALS, dengan target harga Rp1.615 per saham hinggga akhir tahun ini.