Bisnis.com, JAKARTA — PT Aneka Tambang Tbk. memiliki potensi untuk menggarap smelter bersama dengan PT Freeport Indonesia setelah proses akuisisi 51% saham oleh PT Indonesia Asahan Alumunium (Persero) selesai.
Analis Artha Sekuritas Indonesia Juan Oktavianus Harahap menilai, saat ini memang belum terlihat kerja yang sama yang konkret antara anggota Holding BUMN Tambang dengan Freeport Indonesia. Namun, terdapat potensi kerja sama yang dapat digarap antara kedua belah pihak.
Juan menyebut salah satu contoh kerja sama yakni antara Aneka Tambang dan Freeport Indonesia. Menurutnya, emiten berkode saham ANTM itu memiliki peluang diproritaskan untuk mengerjakan smelter bersama.
“Ada peluang juga PT Bukit Asam Tbk. sebagai penyedia energi namun hal ini masih belum konkrit hanya sebatas potensi,” ujarnya saat dihubungi, akhir pekan lalu.
Sementara itu, analis Kresna Securities Robertus Yanuar Hardy menilai akuisisi yang dilakukan oleh Indonesia Asahan Inalum (Inalum) untuk 51% saham Freeport Indonesia tidak memiliki dampak finansial langsung terhadap anggota Holding BUMN Tambang. Kendati demikian, pihaknya menyebut potensi kerja sama yang dapat dilakukan oleh ANTM dan PTBA.
“Ada kemungkinan ANTM untuk diprioritaskan menggarap smelter bersama Freeport dengan PTBA sebagai penyedia energinya,” imbuhnya.
Akhir pekan lalu, Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini M. Soemarno menyebut, salah satu program yang akan dijalankan setelah akuisisi Freeport Indonesia rampung yakni pembangunan smelter. Pihaknya menekankan agar BUMN Holding Tambang dapat mengelola dengan baik hasil dari aksi korporasi yang merogoh kocek hingga US$3,85 miliar tersebut.
Seperti diketahui, Inalum telah melakukan penandatangan pokok-pokok perjanjian atau head of agreement (HoA) untuk penjualan saham Freeport-McMoRan Inc dan hak partisipasi Rio Tinto kepada perseroan. Nantinya, kepemilikan saham Indonesia akan berubah dari 9,36% menjadi 51%.
Dalam perjanjian tersebut, Inalum akan mengeluarkan dana sebesar US$3,85 miliar untuk membeli hak partisipasi Rio Tinto di Freeport Indonesia dan 100% saham Freeport-McMoRan di PT Indocopper lnvestama. Semua pihak sepakat akan menyelesaikan perjanjian jual beli sebelum akhir 2018.