Bisnis.com, JAKARTA – Industri gas alam cair atau LNG senilai US$230 miliar dolar AS perlahan mendapat pencerahan seiring dengan desakan transparansi trader global di pasar yang sedang menggema.
Selama dua bulan terakhir, agensi harga komoditas S&P Global Platts dan kantor pusat perdagangan LNG Global LNG Exchange (GLX) di Australia telah memberikan fasilitas transparansi untuk pertama kalinya untuk perdagangan fisik LNG dalam platformnya.
Hal itu merupakan yang pertama kalinya dalam sedekade terakhir sejak Platts meluncurkan penilaian harga derivatif LNG Asia yang membongkar pelaku dagang dalam perdagangan fisik di platform.
Transparansi harga sangatlah penting untuk mendorong likuiditas di pasar komoditas, tetapi sering kali sulit dilakukan terutama pada kontrak tunai yang kebanyakan pesertanya takut apabila posisi perdagangannya terekspos.
Produsen LNG juga lebih memilik kontrak pasti yang berjangka panjang karena mereka bisa mendapatkan penghasilan tetap, yang dibutuhkan untuk mendanai proyek bernilai miliaran dolar AS.
Namun, perdagangan LNG semakin berubah, seiring dengan pelaku pasar yang terus mendesak untuk mengadakan transparansi seperti JERA milik Jepang, sebagai pembeli LNG terbesar di dunia, bersama perusahaan terkemuka lainnya seperti Vitol yang ingin memperluas perdagangannya.
Baca Juga
“Transparansi harga pertama pada pelelangan atau penawaran ini merupakan langkah awal untuk mendorong pasar yang lebih besar untuk berpartisipasi menggunakan harga patokan dari Platts untuk memberi harga kargo,” kata Edmund Siau, Analis Konsultan Energi di FGE, dilansir dari Reuters, Kamis (12/7/2018).
Platts mulai menerbitkan penilaian harga LNG Asia harian pada 2009. Kemudian, pada 2016 volumenya berlipat ganda, dan lebih dari tiga kali lipat pada 2017. Data Platts menunjukkan bahwa volume dari Januari–Mei tahun ini tercatat telah melampaui jumlah tahun lalu.
Untuk pertama kalinya, Platts pada pekan lalu mengumumkan rekanan perdagangan LNG untuk proses pemberian harganya, tiga pekan setelah menerima tawaran transparansi dari trader komoditas Trafigura.
“Kami sudah melihat sejumlah pelaku pasar yang menyatakan ingin melihat proses penentuan harga LNG yang lebih transparan,” ujar Jonty Rushfort, Direktur Senior Energi di Platts.