Bisnis.com, JAKARTA—Emiten properti PT Pakuwon Jati Tbk. menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp2,96 triliun, yang mana sebesar Rp1 triliun diantaranya akan dialokasikan untuk penambahan cadangan lahan.
Minarto Basuki, Direktur Keuangan dan Sekretaris Perusahaan Pakuwon Jati, mengatakan bahwa akuisisi lahan perseroan tahun ini selain difokuskan pada dua lokasi utama pengembangan perseroan, yakni Jakarta dan Surabaya, juga akan mencoba menyasar daerah baru.
Minarto tidak menyebutkan berapa target akuisisi lahan tahun ini dengan dana Rp1 triliun tersebut. Jumlah luasan lahan yang berhasil diakuisisi akan sangat tergantung pada kesedian lahan, harga jual, luasan, dan beragam faktor lainnya.
“Target budjet tahun ini Rp2,96 triliun, untuk akuisisi lahan kita harapkan Rp1 triliun, sisanya Rp1,9 triliun untuk konstruksi proyek di Surabaya dan Jakarta,” katanya dalam acara paparan publik, Selasa (26/6/2018).
Minarto mengatakan, hingga kuatal pertama tahun ini, realisasi belanja modal perseroan sudah mencapai Rp461 miliar, yang mana Rp320 miliar di antaranya adalah untuk konstruksi proyek perseroan.
Selain Jakarta dan Surabaya, emiten dengan kode saham PWON ini juga sedang menyiapkan pengembangan proyek mixed use di Bekasi, Jawa Barat, tepatnya di dekat pintu tol Bekasi Barat. Namun, proyek senilai Rp1,8 triliun ini baru akan dibangun tahun depan.
Baca Juga
Proyek ini memiliki luas 3,6 hektare, 300 meter dari stasiun LRT baru, terdiri atas 4 mentara apartemen total 118.000 m2, mall 71.000 m2, dan hotel 330 kamar.
“Proyek Rp1,8 triliun ini future project, belum masuk dalam capex tahun ini,” katanya.
Tahun lalu, perseroan menganggarkan belanja modal senilai Rp2 triliun, sedangkan alokasi untuk belanja lahan adalah senilai Rp200 miliar dengan total lahan yang diakuisisi seluas 108.126 m2 atau 10,8 hektare.
Perseroan saat ini sudah memiliki total cadangan lahan sebesar 439,3 hektare yang cukup untuk pengembangan lebih dari 10 tahun ke depan.