JAKARTA - Lippo Group mengumumkan investasi senilai Rp 628 miliar (HK$ 350 juta) di Tencent, perusahaan raksasa internet dari China dan perusahaan terbuka terbesar kedelapan di dunia.
Tencent, pemilik WeChat, juga memiliki saham di beberapa perusahaan berbasis internet ternama seperti Snapchat dan Spotify dan perusahaan teknologi Tesla. Hal itu dikemukakan oleh Direktur Lippo Group Rudy Ramawy.
“Investasi ini menegaskan komitmen Lippo dalam transformasi digital dan investasi di revolusi industri keempat,” ujarnya melalui siaran pers yang diterima Bisnis.
Lippo, lanjut Rudy, adalah perusahaan induk lintas Asia dengan investasi strategis dengan area operasi di delapan negara global dan merupakan kelompok usaha jasa terintegrasi terbesar di Indonesia, melayani lebih dari 60 juta pelanggan melalui usaha real estat, mall, department store, rumah sakit, telekomunikasi, media, dan jasa keuangan.
Dia mengatakan, investasi HK$ 350 juta Lippo di Tencent terdiri dari saham Tencent dan equity-linked notes (ELNs). Investasi ini dilakukan oleh anak perusahaan investasi Lippo di Hong Kong.
Akhir tahun lalu, Tencent menjadi perusahaan Tiongkok pertama yang melewati kapitalisasi pasar US$ 500 miliar, sempat melewati Facebook sebagai perusahaan terbesar kelima di dunia.
Co-founder Tencent Ma Huateng, yang dijuluki Pony Ma, adalah orang terkaya ke-17 di dunia dengan aset mendekati US$ 50 miliar, empat peringkat di bawah co-founder Google Sergey Brin.
Pony Ma juga adalah wakil ketua di lembaga legislatif Kongres Rakyat Nasional Tiongkok. Ada tiga pilar dalam bisnis Tencent -aplikasi pesan WeChat, waralaba mobile gaming terbesar di dunia, dan ekosistem yang dibangun di atas 1 miliar penggunanya. Di sana Tencent mampu menawarkan layanan yang biasanya diberikan perusahaan-perusahaan Silicon Valley yang tidak beroperasi di Tiongkok.
Tencent juga memiliki layanan seperti Netflix bernama Tencent Video yang merupakan layanan streaming terbesar di Tiongkok dengan konten ekslusif seperti perandingan NFL dan seri HBO Game of Thrones. Tencent Video menggandakan basis pelanggannya tahun lalu ke lebih dari 40 juta pelanggan.
Di Indonesia, sembilan sektor unik Lippo tengah mendorong transformasi digital. Selain itu, Lippo telah membentuk kelompok investasi digital untuk meletakkan fondasi yang kuat untuk revolusi industri keempat.
“Ini termasuk Venturra Capital yang telah berinvestasi dalam 24 perusahaan start-up dalam dua tahun terakhir, mataharimall.com, dan OVO, platform pembayaran dan pemasaran terkemuka di Indonesia,” tegas Rudy.