Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah pada perdagangan sesi I hari ini, Rabu (20/6/2018).
IHSG merosot 2,53% atau 151,47 poin ke level 5.842,15 pada akhir sesi I, setelah dibuka di zona merah dengan pelemahan 0,86% atau 51,83 poin di level 5.941,79.
Ada pun pada perdagangan terakhir sebelum libur Lebaran, Jumat (8/6), IHSG ditutup melemah 1,85% atau 113,07 poin ke level 5.993,63.
Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada level 5.834,13 – 5.947,78. Sebanyak 103 saham menguat, 293 saham melemah, dan 191 saham stagnan dari 584 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Seluruh atau sembilan indeks sektoral IHSG menetap di zona merah dengan tekanan terbesar dari sektor finansial yang melemah 4,06%, disusul sektor konsumer yang turun 2,70%.
“Saya lebih menyoroti faktor eksternal terkait dengan pelemahan IHSG saat ini,” kata M. Nafan Aji Gusta Utama, analis Binaartha Sekuritas kepada Bisnis.com, Rabu (20/6/2018).
Sentimen utamanya adalah tensi yang meningkat terkait pengenaan tarif impor antara AS dengan China, yang berakibatkan pada sentimen perang dagang.
Selain itu, sebelumnya bank sentral AS (The Fed) sudah menaikkan suku bunga sebesar 25 bps, dan akan melanjutkan penerapan kenaikan suku bunga ke depannya sebanyak dua kali pada tahun ini.
“Hal ini menyebabkan posisi rupiah terdepresiasi terhadap dolar AS. Kemudian, faktor terkoreksinya harga komoditas dunia turut menyebabkan posisi IHSG tertekan,” kata Nafan.
Pergerakan indeks saham lainnya di Asia Tenggara mayoritas menguat siang ini, dengan indeks SE Thailand menguat 0,94%, indeks FTSE Malay KLCI menguat 0,15%, indeks FTSE Straits Time Singapura naik 0,62%, sedangkan indeks PSEi Filipina turun 0,27%.