Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BURSA SAHAM 5 JUNI: IHSG Ditutup Menguat 1,23%

IHSG ditutup menguat 0,52% atau 31,23 poin di level 6.014,82 pada perdagangan Senin (4/5/2018). Bagaimana pergerakan IHSG pada perdagangan hari ini? Ikuti lajunya secara live.
BEI./.
BEI./.
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA –  Menutup perdagangan hari ini, Selasa (5/6/2018), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,23% atau 73,97 poin di level 6.088,79.

Pagi tadi, indeks dibuka menguat 0,28% atau 16,55 poin ke level 6.031,37. IHSG menguat hingga menjelang akhir sesi I.

“Penguatan IHSG lebih ditopang oleh stabilitas fundamental makro ekonomi domestik yang inklusif dan berkesinambungan,” kata Analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji Gusta Utama kepada Bisnis.com, Selasa (5/6/2018).

Apalagi ujarnya, kemarin Badan Pusat Statistik mengumumkan tingkat inflasi di Tanah Air pada mei 2018 yang masih cenderung stabil. “Hal juga menandakan bahwa tingkat daya beli konsumen masih cenderung meningkat,” kata Nafan.

Sementara itu, aksi beli investor asing yang terjadi saat ini juga menyokong penguatan IHSG. “Net foreign buy Rp111,67 miliar (sekitar pk. 10.02 WIB),” kata Nafan.

Berikut pergerakan IHSG pada perdagangan hari ini.

16:04 WIB
Pukul 16.00 WIB: IHSG Ditutup Menguat 1,23% di 6.088,79

Menutup perdagangan hari ini, Selasa (5/6/2018), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,23% atau 73,97 poin di level 6.088,79.

15:37 WIB
Pukul 15.34 WIB: Jelang Tutup Dagang, IHSG Menguat 0,97% ke 6.072,91

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,97% atau 58,09 poin ke level 6.072,91 menjelang penutupan perdagangan hari ini, Selasa (5/6/2018).

13:34 WIB
Pukul 13.32 WIB: Awal Sesi II, IHSG Menguat 48,63 Poin ke 6.063,45

Mengawali sesi II perdagangan hari ini, Selasa (5/6/2018), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 48,63 poin atau 0,81% ke level 6.063,45.

12:05 WIB
Pukul 12.00 WIB: IHSG Menguat 49,70 Poin ke 6.064,52 di Akhir Sesi I

Indeks harga saham gabungan (IHSG) menguat 0,83% atau 49,70 poin ke level 6.064,52 di akhir perdagangan sesi I.

11:47 WIB
IHSG Menguat, Ini Penyebabnya

IHSG menguat hingga menjelang akhir sesi I.

“Penguatan IHSG lebih ditopang oleh stabilitas fundamental makro ekonomi domestik yang inklusif dan berkesinambungan,” kata Analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji Gusta Utama kepada Bisnis.com, Selasa (5/6/2018).

Apalagi ujarnya, kemarin Badan Pusat Statistik mengumumkan tingkat inflasi di Tanah Air pada mei 2018 yang masih cenderung stabil.

“Hal juga menandakan bahwa tingkat daya beli konsumen masih cenderung meningkat,” kata Nafan.

Sementara itu, aksi beli investor asing yang terjadi saat ini juga menyokong penguatan IHSG.

“Net foreign buy Rp111,67 miliar (sekitar pk. 10.02 WIB),” kata Nafan.

Seperti diketahui, rendahnya inflasi Mei 2018 yang bertepatan dengan Ramadan, dipicu oleh terkendalinya inflasi harga pangan bergejolak termasuk beras, cabai merah dan rawit serta bawang putih.

Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto mengatakan empat komoditas ini mengalami deflasi sehingga menahan laju inflasi Mei 2018. Dari catatan BPS, beras menyumbang andil deflasi 0,04%, cabai rawit 0,03%, cabai merah 0,08%, dan bawang putih 0,05%.

Menurutnya, strategi pemerintah untuk menjaga harga pangan bergejolak cukup baik sehingga inflasi Mei yang bertepatan pada Ramadan bisa terkendali.

"Banyak sekali, sudah berbagai upaya yang dilakukan menjaga pasokan, operasi pasar. Kalau lihat hasilnya, 0,21% [inflasi Mei], saya pikir bagus ya," ungkap Suhariyanto, Senin (4/6/2018).

Penurunan harga beras dipicu oleh upaya pemerintah mengamankan pasokan dengan melakukan impor serta bertepatan dengan akhir musim panen pada Maret dan April 2018. Dengan demikian, beras tidak menganggu inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Mei 2018.

Inflasi sepanjang Mei 2018 yang bertepatan dengan Ramadan memang lebih rendah jika dibandingkan dengan inflasi ketika Ramadan 2016 dan 2017.

Inflasi Ramadan 2016 jatuh pada Juli di mana laju inflasi mencapai 0,69%. Sementara itu, inflasi Ramadan 2017 jatuh pada Juni dengan laju inflasi sebesar 0,69%.

11:24 WIB
Pukul 11.19 WIB: Jelang Akhir Sesi I, IHSG Menguat 53,85 Poin ke 6.068,67

Indeks harga saham gabungan (IHSG) menguat 0,9% atau 53,85 poin ke level 6.068,67 menjelang akhir perdagangan sesi I.

09:04 WIB
Pukul 8.55 WIB: IHSG Dibuka Menguat 0,28%

Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,28% atau 16,55 poin ke level 6.031,37.

07:02 WIB
Bursa Eropa Menguat, IHSG?

Bursa Eropa mampu memperpanjang pemulihannya pada akhir perdagangan Senin (4/6/2018), ditopang sentimen positif yang datang dari aksi merger dan akuisisi.

Indeks saham acuan kawasan Eropa Stoxx Europe 600 ditutup naik 0,3%, sedangkan indeks DAX Jerman naik 0,4%. Bursa Eropa sebelumnya terbebani tensi politik di Italia dan Spanyol serta friksi perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan sejumlah aliansinya.

Namun kekhawatiran investor seputar perdagangan diimbangi oleh kuatnya data tenaga kerja AS yang dirilis pada Jumat (1/6/2018), yang sekaligus membantu bursa Wall Street naik untuk hari kedua pada perdagangan kemarin.

Dilansir dari Reuters, kabar tentang merger dan akuisisi (M&A), khususnya di sektor keuangan, menjadi pendorong terbesar terhadap indeks Stoxx.

Aksi M&A telah menjadi tren utama di pasar ekuitas global tahun ini, dengan Inggris di antara yang paling aktif untuk melakukan transaksi, sekaligus membantu indeks FTSE 100 mulai mengungguli saham zona Eropa.

Saham bank melonjak 1,3% setelah The Financial Times melaporkan bahwa Unicredit dan Societe Generale sedang menjajaki merger, dimana banyak investor berharap dapat membuka jalan untuk konsolidasi lebih lanjut di sektor ini.

Bagaimanapun, penguatan indeks sedikit terkikis saat sejumlah analis mencatat hambatan regulasi untuk setiap kesepakatan. Saham SocGen naik 0,7% dan UniCredit turun 0,8%, membalik kenaikan sebelumnya.

“Latar belakang politik dan peraturan tetap merupakan hambatan penting untuk memberikan kesepakatan yang menarik,” kata analis Jefferies, seperti dikutip Reuters.

“Sementara volatilitas politik baru-baru ini di Italia dapat dimengerti meningkatkan alasan merger untuk UniCredit, dalam pandangan kami penggabungan langsung tidak mungkin dalam situasi saat ini,” kata analis perbankan KBW Jean-Pierre Lambert.

Saham pemberi pinjaman asal Inggris CYBG, bagaimanapun, naik 2,2% setelah menaikkan penawaran untuk Virgin Money sebesar 7%.

Adapun saham Deutsche Bank naik 1,3% pada hari kedua pemulihannya setelah mencapai rekor terendah pada Kamis (31/5/2018) akibat laporan bahwa The Federal Reserve telah menganggap operasinya di AS 'bermasalah'.

 

07:01 WIB
BURSA AS: Indeks Nasdaq Capai Rekor, IHSG?

Pergerakan tiga indeks saham utama Amerika Serikat (AS) di bursa Wall Street berakhir menguat pada perdagangan Senin (4/6/2018), didorong saham teknologi, dengan Nasdaq mencetak rekor level penutupan tertingginya.

Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir menguat 0,72% atau 178,48 poin di level 24.813,69, indeks S&P 500 naik 0,45% atau 12,25 poin di 2.746,87, sedangkan indeks Nasdaq Composite ditutup menguat 0,69% atau 52,13 poin di level 7.606,46.

Dilansir dari Reuters, saham Apple naik ke level tertingginya, ditopang spekulasi investor atas konferensi pengembang tahunannya. Performa Microsoft yang mengesankan juga mendorong indeks teknologi S&P 500 ke rekor level tertinggi.

Sementara itu, laporan data pekerjaan AS yang lebih baik dari perkiraan untuk bulan Mei yang dirilis pada Jumat (1/6/2018) masih merupakan kunci bagi optimisme investor, dengan para pedagang mengalihkan fokus mereka dari kekhawatiran perang perdagangan baru-baru ini.

“Ada momentum dari laporan pekerjaan hari Jumat yang masuk ke perdagangan Senin dan membantu mendorong saham lebih tinggi,” kata Kristina Hooper, kepala strategi pasar global di Invesco, New York.

Namun, meski terkesan melihat laporan pekerjaan yang begitu kuat, Hooper mengkhawatirkan pengumuman pemerintah AS pekan lalu sehubungan dengan pengenaan tarif baja dan aluminium untuk Eropa, Kanada, dan Meksiko.

“Laporan pekerjaan tampak dekat sementara aksi proteksionis pekan lalu akan berdampak pada masa depan,” katanya. “Investor mungkin terperangah jika ada dampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi tahun ini dari proteksionisme.”

Sektor teknologi pada S&P 500 yang membukukan kenaikan 0,8% menjadi pendorong terbesar terhadap indeks acuan tersebut.

Indeks consumer discretionary mencatat kenaikan persentase terbesar dari 11 sektor S&P, dengan 1,1%. Di sisi lain, sektor energi mencatat penurunan terbesar yakni 0,9% seiring turunnya harga minyak karena kekhawatiran tentang pertumbuhan produksi di AS.

Bersama dengan laporan pekerjaan, Kim Forrest, manajer portofolio senior di Fort Pitt Capital Group di Pittsburgh, juga mengacu pada konferensi pengembang Apple dan kesepakatan senilai US$7,5 miliar oleh Microsoft untuk membeli situs web coding pribadi GitHub Inc. sebagai pendorong utama perdagangan kemarin.

 

07:00 WIB
INDOSURYA: IHSG Bidik Level Tertinggi Sepanjang Masa

PT Indosurya Bersinar Sekuritas memperkirakan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (5/6/2018) bergerak di kisaran 5.845 – 6.071.

William Surya Wijaya, Vice President Research Department PT Indosurya Bersinar mengemukakan, IHSG saat ini masih terlihat akan bergerak dalam rentang konsolidasi wajar ditengah gejolak nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan fluktuasi harga komoditas.

“Capital inflow masih terus kita harapkan kembali, sehingga dapat mendorong penguatan IHSG untuk dapat meraih kembali resistance level tertinggi sepanjang masa,” kata William seperti dikutip dari risetnya.

PT Indosurya Bersinar Sekuritas pada perdagangan hari ini merekomendasikan saham KLBF, ROTI, MYOR, ICBP, PWON, BJTM, SRIL, JSMR, TLKM.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper