Bisnis.com, JAKARTA— Bursa Amerika Serikat melemah pada penutupan perdagangan Kamis (31/5/2018) atau Jumat pagi WIB, di tengah kekhawatiran pasar memanasnya tensi perang dagang.
Sinyal perang dagang muncul setelah Amerika Serikat menyatakan akan mengenakan tarif impor logam dari Kanada, Meksiko dan Uni Eropa. Pasar mengkhawatirkan sikap tersebut akan mendorong aksi balas dendam dari mitra dagang AS.
Pada penutupan perdagangan Kamis, Dow Jones Industrial Average turun 251,94 poin atau 1,02% ke 24.415,84.
Indeks S&P 500 melemah 18,74 poin atau 0,69% ke 2.705,27. Nasdaq Composite turun 20,34 poin atau 0,27% ke 7.442,12.
Seperti diketahui kemarin, Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross mengumumkan pengenaan tarif 25% untuk impor baja, dan 10% untuk impor aluminium dari sejumlah mitra dagangnya. Pengenaan tarif tersebut mulai berlaku pada hari ini atau Jumat waktu setempat.
Meksiko menanggapi pengenaan tarif oleg AS tersebut dengan melakukan hal sala untuk produk peternakan dan industri AS, antara lain kaki babi, apel, anggur, keju, dan baja.
Kanada mengatakan akan memberlakukan tarif pembalasan atas US$12,8 miliar ekspor AS, dan mempertanyakan kebijakan pengenaan tarif baja dan aluminium dikaitkan isi perjanjian perdagangan bebas Amerika Utara (NAFTA) dan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
Gesekan antara Amerika Serikat dan mitra dagangnya telah mengguncang pasar keuangan sejak Maret, ketika Presiden AS Donald Trump memutuskan untuk memberlakukan tarif logam.
Masalah perdagangan membayangi data ekonomi yang menunjukkan pertumbuhan yang dipercepat dalam belanja konsumen AS.
"Ketidakpastian bertambah. Tarifnya tidak hanya antara AS dan China, tapi juga Amerika Utara serta zona euro," kata Shawn Cruz, manajer strategi pedagang TD Ameritrade di Chicago seperti dikutip Reuters, Jumat (1/6/2018).