Bisnis.com, JAKARTA— Samsung Asean Equity Fund menaikkan outlook atas saham-saham Indonesia dari underweight menjadi overweight di tengah stabilnya pasar modal dan prospek mata uang.
Hal tersebut diungkapkan oleh Alan Richardson, manajer investasi Samsung Asset Management, seperti dikutip dari Bloomberg, Jumat (25/5/2018).
Menurut data yang dikumpulkan Bloomberg, Samsung Asean adalah salah satu perusahaan manajer investasi berkinerja terbaik di Asean dengan kinerja 5 tahun mengalahkan 94% dari rekan-rekannya,.
Richardson mengatakan, pihaknya menaruh minat besar pada saham-saham sektor konsumen dan perbankan Indonesia.
Pilihan utama Samsung Asean di antaranya yakni PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Ace Hardware Indonesia Tbk. (ACES), PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) dan PT Gudang Garam Tbk. (GGRM).
Richardson mengestimasikan tingkat return 15% dari pasar Indonesia dalam dolar.
“Pasar modal Indonesia stabil sekarang, didukung oleh toleransi Fed AS untuk kenaikan bertahap tingkat suku bunganya dengan tujuan meningkatkan ekspektasi inflasi, sementara Bank Indonesia sekarang fokus pada stabilisasi mata uang rupiah,” katanya.
Penurunan harga saham Indonesia secara year-to-date telah priced-in atau telah mengimbangi volatilitas pasar modal yang dipimpin oleh kenaikan suku bunga AS dan dolar yang lebih kuat.