Bisnis.com, JAKARTA- Pelemahan emas berlanjut setelah data inflasi April 2018 AS berada di bawah estimasi.
Emas berjangka untuk pengiriman Juni pada penutupan perdagangan Senin (14/5/2018) melemah 0,19% ke US$1.318,2 per ounce. Sementara pagi ini, Selasa (15/5/2018), emas melemah 0,35% ke US$1.313,6 pada pk. 06.44 WIB.
Pelemahan harga emas berjangka di bursa Comex kontrak Juni tercatat mendominasi perdagangan sejak pekan lalu.
Turunnya harga emas tersebut juga dibayangi dengan indeks dolar AS yang menguat, karena ada kekhawatiran pasar bank sentral AS (Federakl Reserve) akan menerapkan kebijakan moneter yang ketat.
"Kami tidak mengharapkan Fed tetap hawkish terkait suku bunga," kata Naeem Aslam, kepala analis TF Global Markets seperti dikutip Bloomberg, Selasa (15/5/2018).
Indeks dolar AS yang mengukur uang terhadap sejumlah mata uang utama lainnya pada penutupan perdagangan Senin menguat 0,05% ke level 92,587.
Emas dan dolar AS biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar AS naik maka emas berjangka akan turun, karena emas yang dihargakan dalam dolar AS menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.