Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EMITEN BARU: Surya Pertiwi (SPTO) Targetkan Kenaikan Pendapatan 10% Tahun Ini

PT Surya Pertiwi Tbk. menargetkan kenaikan pendapatan dan laba minimal sebesar 10% pada tahun ini.
Mahasiswa berjalan di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (3/4/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Mahasiswa berjalan di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (3/4/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - PT Surya Pertiwi Tbk. menargetkan kenaikan pendapatan dan laba minimal sebesar 10% pada tahun ini.

Pada tahun lalu, perusahaan yang baru saja melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan sandi SPTO ini mencatatkan pendapatan senilai Rp2,14 triliun dan laba bersih senilai Rp222 miliar.

"Kami targetkan pendapatan dan laba bersih naik paling tidak 10% itu sudah bagus. Selama 10 tahun terakhir, rata-rata kenaikan per tahun juga di kisaran itu hingga 12,5%," kata Direktur PT Surya Pertiwi Tbk. Irene Hamidjaja di Gedung BEI, Senin (14/5/2018).

Dalam penawaran perdana, SPTO menawarkan 700 juta lembar saham baru atau sekitar 26% dari modal ditempatkan dan disetor. Jumlah saham tersebut termasuk yang ditawarkan kepada karyawan melalui program employee stock allocation.

Harga ditetapkan senilai Rp1.160 per saham. Dengan demikian, perseroan mendapatkan dana sekitar Rp812 miliar sebelum dikurangi biaya emisi. Saham SPTO mengalami oversubscribed hingga 38 kali.

Irene menjelaskan, dari jumlah dana hasil IPO tersebut 61% di antaranya akan digunakan untuk melunasi utang. Jumlah utang yang jatuh tempo adalah sekitar Rp500 miliar. Dana sisanya, akan digunakan untuk perluasan pabrik dan belanja modal.

"Untuk belanja modal kami anggarkan Rp300 miliar tahun ini. Dananya berasal dari IPO dan dari mitra kami karena kami perusahaan joint venture," ujarnya.

PT Surya Pertiwi Tbk. Tjahjono Alim menambahkan, perseroan akan menambah kapasitas produksi pabrik yang terletak di Gresik, Jawa Timur sebanyak dua lini produksisampai 2020 mendatang.

Saat ini, pabrik yang dikelola oleh anak usaha SPTO yakni PT Surya Pertiwi Nusantara memiliki kapasitas produksi sebanyak 500.000 unit per tahun. Rencananya, perseroan akan meningkatkan kapasitas produksi hingga 10 juta unit per tahun dalam 10 tahun ke depan.

"Kami memiliki pangsa pasar di atas 55% untuk industri saniter dengan jarungan distribusi 14 kota besar selain Jakarta dan Surabaya," kata Tjahjono. Lebih dari 90% dari produk yang dipasarkan tersebut merupakan perlengkapan keperluan kamar mandi merek TOTO.

Sepanjang tahun lalu, total penjualan perseroan tercatat mencapai Rp2,14 triliun dengan porsi 89,5% penjualan barang lokal, dan 10,5% penjualan barang impor. Adapun pada 2016 total penjualan mencapai Rp2,07 triliun di mana 90% barang lokal dan 9,1% penjualan impor.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Tegar Arief
Editor : Riendy Astria

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper