Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang kompak berakhir positif pada perdagangan hari ini, Selasa (8/5/2018), didorong penguatan saham emiten farmasi.
Indeks Topix dibuka turun tipis 0,05% atau 0,81 poin di level 1.772,37, namun mampu berakhir menguat 0,37% atau 6,64 poin di level 1.779,82.
Dari 2.080 saham pada indeks Topix, 1.372 saham di antaranya menguat, 630 saham melemah, dan 78 saham stagnan.
Saham Mitsubishi Corp. dan Takeda Pharmaceutical Co. Ltd. yang masing-masing menguat 4,64% dan 3,99% menjadi pendorong utama terhadap penguatan Topix pada akhir perdagangan hari ini.
Adapun indeks Nikkei 225 juga berakhir di zona hijau dengan kenaikan 0,18% atau 41,53 poin di level 22.508,69, setelah dibuka turun 0,12% atau 26,51 poin di posisi 22.440,65.
Sebanyak 128 saham menguat, 93 saham melemah, dan 4 saham stagnan dari 225 saham pada indeks Nikkei.
Baca Juga
Saham Astellas Pharma Inc. yang menguat 2,81% menjadi pendorong utama terhadap pergerakan Nikkei, diikuti NTT Data Corp. (+3,14%) dan Takeda Pharmaceutical Co. Ltd. (+3,99%).
Sementara itu, nilai tukar yen hari ini terpantau lanjut menguat 0,15% atau 0,16 poin ke posisi 108,93 per dolar AS pada pukul 14.02 WIB, setelah berakhir terapresiasi tipis 0,03% atau 0,03 poin di level 109,09 pada perdagangan Senin (7/5).
Dilansir Bloomberg, saham Takeda Pharmaceutical Co. mendorong kelompok industrinya sebelum mengumumkan segera setelah pasar tutup tentang kesepakatannya untuk membeli Shire Plc senilai sekitar US$62 miliar.
Sementara itu, saham teknologi menjadi pendorong atas penguatan bursa saham Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Senin (7/5).
Di sisi lain, yen menguat dan harga minyak bergerak di kisaran level US$70 per barel saat investor menantikan keputusan Presiden Donald Trump pada hari ini waktu setempat, tentang apakah AS akan keluar dari kesepakatan nuklir Iran.
“Kekuatan dalam saham teknologi AS menjadi nilai tambah bagi ekuitas Jepang,” kata Toshihiko Matsuno, yang bekerja di bidang riset investasi dan layanan investor di SMBC Nikko Securities Inc.
“Namun, ketidakpastian akan bertahan pada pasar sampai keputusan Trump tentang kesepakatan nuklir Iran diumumkan,” tambahnya, seperti dilansir dari Bloomberg.