Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

WATERFRONT: Pekan Ini IHSG Dibayangi Cloud Down Trend

Waterfront Sekuritas Indonesia memperkirakan indeks harga saham gabungan (IHSG) dalam sepekan ini dipengaruhi minggu pendek, mengingat adanya hari libur pada Kamis.
Pengunjung mengambil gambar pergerakan saham di Gedung Bursa Efek Indonesia Jakarta, Senin (22/1)./.Bisnis-Dwi Prasetya
Pengunjung mengambil gambar pergerakan saham di Gedung Bursa Efek Indonesia Jakarta, Senin (22/1)./.Bisnis-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA- Waterfront Sekuritas Indonesia memperkirakan indeks harga saham gabungan (IHSG) dalam sepekan ini dipengaruhi minggu pendek, mengingat adanya hari libur pada Kamis.

“Untuk pekan (ini) dalam periode pendek, pasar diprediksi masih dalam cloud down trend,” kata Octavianus Marbun, Analis Waterfront Sekuritas Indonesia.

Untuk periode intraday indeks berpotensi rebound tipis, tapi apabila tidak berhasil melewati level resistannya, IHSG kemungkinan akan melemah kembali.

“Penguatan untuk periode menengah diperkirakan indeks harus membentuk pola penguatan baru secara teknikal didukung volume,” kata Octavianus.

Dia mengemukakan IHSG pada perdagangan Jumat (4/5/2018) secara mingguan ditutup melemah pada level 5.792,35 mengalami pelemahan 2.14 % dari penutupan minggu lalu.

Penutupan minggu pertama bulan Mei 2018 ini bergerak melemah signifikan dimana awal perdagangan dibuka open high dilevel 5.937,07, lalu bergerak menguat hingga level 6.012,73 (level tertinggi capaian indeks pekan ini).

“Setelah itu IHSG melemah cukup tajam hinga penutupan pekan melanjutkan pelemahan akhir bulan April menuju level support baru,” kata Octavianus.

Didukung pola trend ADX masih melemah dengan trend naik yang menurun (+DI 11) pekan lalu +DI 14, sementara tren turun bertambah dari -41 ke (-DI 51), membuat IHSG dalam jangka pendek masih dalam trend turun dengan tekanan jual di beberapa saham LQ 45.

Indikator Bollinger Bands membuka kebawah dan level bawah makin turun ke level 5.804,14, level RSI pun berada di level 26,87 patah dari level 35,8, dengan indikator Stochastic %K baru akan cross %D kebawah dimana tekanan jual masih tinggi.

Octavianus mengemukakan selama satu pekan lalu asing melakukan net sell sebesar Rp2,69 triliun, sementara pekan sebelumnya terjadi net sell sebesar Ro5,3 triliun.

“Untuk pekan depan support line berada pada level (5.755,04), dengan level support indeks berada dikisaran level 5.726,77 – 5.756,51,” kata Octavianus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper