Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wacana Diskon Suku Bunga & Faktor Teknikal Dorong Penguatan Rupiah

Selain faktor teknikal, pelaku pasar juga merespon positif kesiapan Bank Indonesia (BI) dalam menjaga gejolak rupiah dengan wacana kenaikan suku bunga.
Uang rupiah./Bloomberg-Brent Lewin
Uang rupiah./Bloomberg-Brent Lewin

Bisnis.com, JAKARTA – Asia Trade Point Futures (ATPF) menjelaskan penguatan kurs rupiah hari ini, Senin (30/4) didorong oleh faktor teknikal dan wacana pemangkasan suku bunga acuan setelah sempat menyentuh level psikologis Rp13.900 per dolar AS

Mengutip publikasi riset Asia Trade Point Futures, rupiah telah dibuka menguat 19 poin pada level Rp13.874 per dolar AS pada perdagangan Senin (30/4), setelah ditutup melemah 2 poin pada level Rp13.893 per dolar AS pada sesi sebelumnya.

Terpantau, pada pukul 14.00 WIB, mata uang garuda menguat 3 poin atau 0,02% menjadi Rp13.890 per dolar AS. Secara year-to-date (ytd), rupiah melemah 2,34%.

“Penguatan rupiah ini adalah penguatan lanjutan sejak Jumat kemarin yang didorong oleh faktor teknikal paska rupiah menyentuh level psikologis Rp13.900,” papar ATPF.

“Faktor teknikal yang juga ditopang oleh aksi profit taking pelaku pasar terhadap dolar AS ini mampu menolong penguatan rupiah,” lanjutnya.

ATPF menjelaskan selain faktor teknikal, pelaku pasar juga merespon positif kesiapan Bank Indonesia (BI) dalam menjaga gejolak rupiah dengan wacana kenaikan suku bunga.

Sentimen domestik lainnya juga datang dari jelang rilis data inflasi domestik yang dinantikan oleh pasar, mengingat gejolak pelemahan rupiah yang diprediksi akan berdampak pada laju inflasi.

“Hingga saat ini pasar masih percaya laju inflasi untuk April masih akan terkendali dan kondisi ini memberi dorongan positif untuk rupiah,” lanjutnya.

Kendati demikian, ATPF menambahkan, mata uang garuda juga berpotensi mengalami tekanan yang cukup terbuka mengingat pada pekan ini akan diadakan rapat Federal Open Market Committee (FOMC) terkait suku bunga The Fed yang diprediksi akan mengalami kenaikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Eva Rianti
Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper