Bisnis.com, JAKARTA – Glencore Plc, pembeli aluminium terbesar di perusahaan United Co. Rusal, siap melakukan pembelian logam lagi ke perusahaan asal Rusia tersebut setelah Departemen Keuangan Amerika Serikat meringankan sanksinya terhadap Rusal.
Pertambangan yang berbasis di Swiss tersebut telah memutuskan bahwa pengumuman dari Depkeu AS tersebut berarti memperbolehkan mereka untuk kembali melakukan pembelian dan penjualan aluminium ke Rusal hingga Oktober di bawah kontrak jangka panjangnya.
Keputusan Glencore merupakan tanda bahwa pasar aluminium sangat penting bagi pabrik pembuat badan dan mesin pesawat, mesin kendaraan, dan pabrik minuman untuk kalengnya, saat ini sudah berfungsi dengan lebih baik setelah mengalami kekacauan sanksi AS terhadap produsen kedua terbesar setelah China tersebut.
Setelah Rusal dimasukkan dalam daftar perusahaan yang mendapat sanksi AS pada 6 April lalu, banyak pedagang menghentikan pembelian dengan perusahaan tersebutm membuat pasokan global semakin tertekan.
Saat ini, Glencore telah melanjutkan pengiriman logam dari Rusal. Namun, kedua peihak perusahaan tersebut menolak memberikan komentar.
Glencore telah menjadi mitra terbesar Rusal selama bertahun-tahun dengan perjanjian senilai US$2,4 miliar pada 2017.
Pada Senin (23/4), Depkeu AS memperpanjang masa perdagangan dengan Rusal hingga 23 Oktober mendatang dan memberikan petunjuk tambahan untuk perusahaan internasional yang ingin melakukan transaksi dengan perusahaan aluminium raksasa Rusal.
Kebijakan tersebut membuat sejumlah rekanan Rusal lebih optimis bahwa mereka bisa melanjutkan perdagangan dengan kontrak yang masih ada dan sedang berjalan.
Mechem SA, perusahaan dagang Swiss, masuk dalam daftar bersama Glencore dalam laporan tahunan Rusal sebagai salah satu pembeli terbesarnya, juga telah memutuskan untuk memulai kembali perdagangan yang sebelumnya dibekukan.
“Kami akan berkomitmen untuk mengikuti seluruh peraturan yang ada dari bank dan penegak hukum agar terhindar dari sanksi-sanksi lain,” ujar perwakilan Mechem.
Tercatat harga aluminium pernah melonjak hingga 35% pada awal pemberian sanksi, dan turun 8,6% pekan ini karena gerakan dari AS tersebut.
Aluminium terjual dengan harga US$2.245 per metrik ton pada perdagangan Kamis (26/4/2018), secara year-to-date (ytd) mengalami penurunan sebanyak 1,01%.
Depkeu AS juga mengungkapkan bahwa mereka akan kembali menjatuhkan sanksi terhadap Rusal, jika kepala partner Glencore tersebut Oleg Deripaska tidak mau menyerahkan kontrolnya terhadap perusahaan tersebut.