Bisnis.com,JAKARTA— PT Totalindo Eka Persada Tbk. akan mengembangkan usaha ke sektor pengembangan dan investasi properti dimulai dari proyek transit oriented development Lebak Bulus.
Dalam keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (17/4/2018), Manajemen Totalindo Eka Persada menyampaikan rencana penambahan kegiatan usaha baik pada pengembang properti baik secara langsung maupun penyertaan saham. Langkah tersebut ditempuh sebagai upaya meningkatkan keuangan perseroan.
Manajemen emiten berkode saham TOPS itu menuliskan bahwa perseroan telah membentuk kerja sama operasi (KSO) dengan Perusahaan Daerah (PD) Pembangunan Sarana Jaya. Rencananya, dua entitas tersebut akan berkolaborasi menggarap bangunan komersial dan hunian dengan fasilitas pendukungnya atau transit oriented development (TOD).
Dalam proyek tersebut, komposisi saham TOPS sebesar 49% dan PD Pembangunan Sarana Jaya 51%. Nantinya, perseroan akan meminta izin dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 2 Mei 2018.
Menurut catatan Bisnis.com, proyek TOD Lebak Bulus memiliki nilai kontrak Rp900 miliar. Pekerjaan tersebut dikantongi perseroan pada Januari 2018.
Pada 2018, TOPS membidik kontrak baru senilai Rp4 triliun atau meningkat 33% dibandingkan dengan perkiraan pencapaian 2017 sebesar Rp3 triliun. Emiten yang baru melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun lalu itu menganggarkan belanja modal hingga Rp100 miliar untuk tahun ini atau naik empat kali lipat dibandingkan dengan alokasi tahun lalu Rp25 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan 2017, TOPS mengantongi pendapatan Rp2,28 triliun pada tahun lalu. Pencapaian tersebut turun 26,86% dibandingkan dengan periode 2016 Rp3,12 triliun.
Sementara itu, laba tahun berjalan yang dikantongi TOPS tumbuh tipis 2,56% pada 2017. Jumlah yang dikantongi hanya naik dari Rp201,341 miliar pada 2016 menjadi Rp206,50 miliar pada tahun lalu.