Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SILO Targetkan Kelola 50 Rumah Sakit Pada 2019

Siloam International Hospitals menargetkan untuk memiliki 50 rumah sakit pada tahun depan dengan target jumlah tempat tidur mencapai 10.000 unit.
Petugas medis menunjukkan cara kerja alat untuk mengangkat dan memindahkan pasien penyakit stroke saat peresmian pelayanan dan kunjungan media di Rumah Sakit Siloam, jalan Pajajaran, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa, (18/7)./ANTARA-Arif Firmansyah
Petugas medis menunjukkan cara kerja alat untuk mengangkat dan memindahkan pasien penyakit stroke saat peresmian pelayanan dan kunjungan media di Rumah Sakit Siloam, jalan Pajajaran, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa, (18/7)./ANTARA-Arif Firmansyah

Bisnis.com, TANGERANG - PT Siloam International Hospitals Tbk. menargetkan untuk memiliki 50 rumah sakit pada tahun depan dengan target jumlah tempat tidur mencapai 10.000 unit.

Hingga saat ini, emiten berkode saham SILO tersebut telah memiliki 32 rumah sakit yang ada di 23 kota di Indonesia dengan jumlah tempat tidur mencapai 6.500 unit.

"Tahun lalu ditandai dengan membuka delapan rumah sakit yang merupakan jumlah terbanyak yang pernah kami buka dalam satu tahun," kata Presiden Direktur PT Siloam International Hospitals Tbk. Ketut Budi Wijaya seusai rapat umum pemegang saham (RUPS), Kamis (29/3/2018).

Dia menambahkan, perseroan tidak hanya berinvestasi dalam bentuk bangunan melainkan juga peralatan. Ketut mengklaim peralatan yang dimiliki Siloam merupakan yang tercanggih di Tanah Air.

"Peralatan kami selalu terbaru. Sampai sekarang kami masih pemimpin dalam penggunaan teknologi di Indonesia," ujarnya.

Dengan 32 rumah sakit yang dioperasikan, pada tahun lalu pendapatan SILO tercatat mencapai Rp5,48 triliun. Angka tersebut naik sebesar 13,15% dibandingkan total pendapatan perseroan yang berhasil dicapai pada tahun sebelumnya yang hanya senilai Rp5,16 triliun.

Adapun laba bruto yang berhasil dicatatkan perseroan pada tahun lalu senilai Rp1,65 triliun, naik tipis yakni sebesar 8,47% dibandingkan tahun sebelumnya yang senilai Rp1,52 triliun. Sementara itu, laba usaha perseroan turun sebesar 1,08% dari Rp221,69 miliar menjadi Rp219,28 miliar.

Sedangkan laba sebelum pajak berhasil naik dari Rp172,29 miliar pada 2016 menjadi Rp200,03 miliar pada tahun lalu atau tumbuh sebesar 16,1%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Tegar Arief
Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper