Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LELANG SUKUK SELASA (20/3/2018): Permintaan Akan Kembali Meningkat, Ini Alasannya

Minat investor dalam lelang surat berharga syariah negara atau sukuk negara dalam lelang yang digelar esok, Selasa (20/3/2018) diperkirakan akan cukup tinggi, setidaknya meningkat dibandingkan lelang dua pekan lalu seiring mulai membaiknya pasar obligasi dalam negeri.

Bisnis.com, JAKARTA — Minat investor dalam lelang surat berharga syariah negara atau sukuk negara dalam lelang yang digelar esok, Selasa (20/3/2018) diperkirakan akan cukup tinggi, setidaknya meningkat dibandingkan lelang dua pekan lalu seiring mulai membaiknya pasar obligasi dalam negeri.

Pemerintah akan kembali menggelar lelang sukuk esok dengan melepas 6 seri sukuk, terdiri atas 1 seri surat perbendaharaan negara - syariah (SPN-S) yakni SPN 5,5 bulan dan 5 seri project based sukuk (PBS).

Kelima seri PBS yakni PBS016 (tenor to maturity 2 tahun), PBS002 (3 tahun 10 bulan), PBS017 (6 tahun 7 bulan), PBS012 (13 tahun 9 bulan) dan PBS004 (18 tahun 11 bulan). Target lelang kali ini masih sama seperti lelang sebelumnya, yakni Rp8 triliun.

Anup Kumar, Senior Fixed Income Analyst Bank Maybank Indonesia, mengatakan bahwa potensi bagi peningkatan permintaan investor dalam lelang sukuk esok masih terbuka, apalagi melihat permintaan pada lelang surat utang negara (SUN) konvensional pekan lalu sudah mulai meningkat.

Pada lelang sukuk dua pekan sebelumnya, permintaan investor hanya Rp8,6 triliun, terendah bahkan dibandingkan lelang-lelang sukuk tahun lalu. Saat lelang digelar, kondisi transaksi di pasar sekunder pun relatif sepi karena investor cenderung menahan diri menyikapi sentimen eksternal.

“Kita lihat asing sudah kembali masuk lagi ke pasar kita dan dalam lelang SUN kemarin porsi asing cukup besar juga. Proyeksi Maybank, demand dalam lelang sukuk esok bisa kelebihan sebesar 1,7 sampai 2,7 kali dari indikasi target Rp8 triliun,” katanya, Senin (19/3/2018).

Dengan estimasi tersebut, artinya permintaan investor akan berkisar antara Rp13 triliun hingga Rp21 triliun.

Anup menilai, permintaan terbesar investor masih akan terkonsentrasi pada seri-seri dengan tenor terpendek. Sekitar 70% akan masuk pada seri SPN-S 5,5 bulan dan PBS016 tenor 2 tahun.

“Kami melihat rata-rata imbal hasil yang dimenangkan akan lebih tinggi dari imbal hasil lelang sukuk sebelumnya, tetapi hanya sedikit lebih tinggi,” katanya.

Ramdhan Ario Maruto, Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritar Indonesia, mengatakan bahwa dalam 5 hari transaksi terakhir di pasar obligasi, telah terjadi peningkatan volume dan frekuensi transaksi. Harga obligasinya pun mulai meningkat.

“Tekanan jual sekarang mulai berkurang, market menguat dan yield agak mengecil. Minat beli sudah mulai terlihat lagi. Dengan kondisi ini, lelang esok mungkin akan sekitar Rp15 triliun hingga 20 triliun rasanya bisa,” katanya.

Ramdhan mengatakan, pasar saat ini secara umum masih menunggu perkembangan di pasar global. Tekanan rupiah relatif berkurang, meskipun belum mampu mengimbangi penurunan yang sudah terjadi cukup dalam. Namun, secara umum ada kencederungan penguatan pasar.

Indeks obligasi komposit Indonesia atau ICBI per Senin (19/3/2018) menunjukkan pertumbuhan 0,95% secara mingguan dan 0,08% secara tahun berjalan. Indeks sudah mulai bergerak positif setelah sebelumnya terus memerah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper