Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan logistik dan distribusi energi, PT Indah Prakasa Sentosa Tbk. akan melepas 200 juta lembar saham pada proses penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) perseroan, dengan harga penawaran berada pada rentang Rp240—Rp290 per lembar.
Pelepasan 200 juta lembar saham tersebut merupakan sebanyak banyaknya 28,57% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan. Penjamin Pelaksana Emisi Efek yaitu PT Investindo Nusantara Sekuritas.
PT Indah Prakasa Sentosa merupakan perusahaan perdagangan, dan pengangkutan bahan bakar dan pelumas yang merupakan mitra bisnis perseroan yang beroperasi di daerah Jabodetabek, Banten, dan Jawa Barat.
General Manager Financial and Tax Indah Prakasa Sentosa Adreanus Tatang menyampaikan sebagian besar dana IPO tersebut akan digunakan sebagian besarnya yaitu 56% untuk memperkuat modal kerja perseroan, sedangkan sisanya 44% akan digunakan untuk mengakuisisi PT Jono Gas Pejagalan.
“Tahun ini kami menargetkan penjualan Rp600 miliar dengan margin keuntungan di sekitar 5%—7%. Dengan mengakuisisi PT Jono Gas Pejagalan, kami akan mendapatkan tambahan laba Rp4 miliar—Rp5 miliar per tahun, sehingga membantu untuk mencapai target kami,” ungkap Adreanus dalam paparan publik di Jakarta, Rabu (14/3).
Berdasarkan laporan keuangan yang dipaparkan perusahaan, Indah Prakasa Sentosa membukukan pendapatan sebesar Rp218,02 miliar selama Januari—September 2017, dan Rp277,53 miliar selama 2016. Kendati demikian, perseroan memprediksi pendapatan full year 2017 akan mengalami kerugian.
Baca Juga
Ada beberapa strategi yang ditempuh perseroan untuk mendongkrak pendapatan menjadi Rp600 miliar dan laba Rp17 miliar—Rp20 miliar sepanjang tahun ini. Selain mengakuisisi PT Jono Gas, perusahaan akan berinvestasi armada dan pelabuhan untuk meningkatkan transaksi operasional.
Adreanus menyampaikan menggarkan belanja modal hingga Rp80 miliar pada tahun ini, untuk membeli 36 truk senilai hampir Rp40 miliar, penyelesaian pembangunan SPBU senilai Rp25 miliar, dan penyelesaian pembangunan gudang yang menelan biaya Rp10 miliar—Rp15 miliar.
“Sebanyak 20% dari belanja modal itu akan kami ambil dari laba ditahan perseroan, dan 80% akan berasal dari pinjaman bank. Dana IPO akan kami gunakan salah satunya untuk akuisisi PT Jono gas senilai Rp19 miliar pada April 2018,” ungkap Adreanus.
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan PT Indah Prakasa Sentosa, Karya Bakti Kaban mengungkapkan perusahaan ingin menjadi leader pada bisnis angkutan energi sehingga ingin masuk ke lini yang selama ini belum dimiliki perusahaan.
“Kami ingin memimpin di trading energy sehingga kami harus menguasai distribusi, penjualan BBM, pelumas, dan LPG. Kami belum memiliki kemampuan angkut LPG 12kg dan 15kg, tapi Jono Gas punya bisnis itu. Nanti bisnis kami akan komplit,” ungkap Karya.
Selain itu, untuk dapat meningkatkan distribusi per bulan yang saat ini Rp10 miliar, perusahaan tengah mengurus dokumen Bank Garansi, sehingga pihak bank akan menjamin belanja perseroan per bulan dapat mencapai Rp25 miliar.