Bisnis.com, JAKARTA – Berdasarkan data Dewan Negara China, Negeri Panda telah menghapuskansebanyak 65 gigawatt (GW) kapasitas pembangkit listrik tenaga batu bara pada 2017, melebihi target nasional sebesar 50 GW.
Seperti diketahui, China selaku produsen sekaligus konsumen batu bara terbesar di dunia telah berjanji untuk memperbaiki polusi udara dan meningkatkan struktur energi bahan bakar fosil yang dominan dengan mengurangi konsumsi batubara serta meningkatkan penggunaan energi yang lebih bersih.
Negara ini bertujuan untuk menghilangkan atau menghentikan sejumlah 109 GW kapasitas pembangkit listrik tenaga batu bara pada akhir dekade ini dan pada saat bersamaan mempertahankan total kapasitas pembangkit listrik tenaga batu bara yang terpasang di bawah 1.100 GW.
Namun, batu bara tetap menjadi sumber bahan bakar utama negara itu karena infrastruktur yang tidak memadai seperti jaringan pipa, penyimpanan, dan jalur transmisi listrik yang akan meningkatkan pemanfaatan energi bersih.
Tahun lalu, konsumsi batu bara China naik untuk pertama kalinya sejak 2013, namun penggunaan batu bara sebagai porsi total konsumsi energi turun 1,6% menjadi 60,4% di tengah dorongan Beijing untuk mengubah pemanasan batubara menjadi gas atau listrik.
Dilansir dari Reuters yang mengutip informasi Xinhua, melaporkan bahwa emisi sulfur dioksida dan nitrogen oksida, sumber utama partikel udara berbahaya yang dikenal dengan nama PM2.5, turun 8% dan 4,9% pada tahun 2017 dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan tersebut mengalahkan target pengurangan 3% untuk setiap polutan.
Baca Juga
China berencana untuk terus melakukan konversi batu bara untuk membersihkan energi dan memaksakan target kualitas udara yang lebih ketat lagi dalam tiga tahun mendatang.