Bisnis.com, JAKARTA–Harga emas diperkirakan prospek menguat jika pernyataan Gubernur The Federal Reserve terpilih Jerome Powell bernada dovish.
Analis Monex Investindo Futures Putu Agus menuturkan, harga emas berpotensi menguat ke level US$1.345 per troy ounce apabila testimoni Powell mengindikasikan sikap dovish atau menggambarkan kenaikan suku bunga di tahun ini hanya sebanyak 3 kali serta berhati—hati dalam menaikkan suku bunga.
Testimoni tersebut akan disampaikan pada dini hari pukul 20.30 WIB. “Testimoni Powell yang dovish akan mendorong harga kembali ke level US$1.345 per troy ounce,” paparnya dalam publikasi risetnya hari ini (27/2/2018).
Terpantau, pada perdagangan Selasa (27/2/2018) pukul 11.30 WIB, harga emas Comex kontrak teraktif April 2018 menguat 1,90 poin atau 0,14% menjadi US$1.334,70 per troy ounce.
Sementara itu, harga emas spot sedikit melemah 1,48 poin atau 0,11% menuju US$1.332,20 per troy ounce.
Sebelumnya, harga sempat mencapai level tertinggi di US$1.358 pada 14 Februari, namun selama sepekan setelahnya merosot hingga ke level US$1.331,20 per troy ounce di tengah rebound greenback.
Baca Juga
“Powell diperkirakan akan berusaha menggunakan bahasa yang tidak terlalu hawkish dan tidak terlalu dovish untuk menjaga stabilitas pasar,” lanjutnya.
Sebelumnya ketika menjadi bakal calon pemimpin bank sentral AS, Jerome Powell memang dikenal sebagai kandidat Gubernur The Federal Reserve yang condong bersikap dovish.
Asia Trade Point Futures (ATPF) dalam publikasi risetnya hari ini menuturkan bahwa terkoreksinya imbal hasil obligasi AS juga turut menjadi sentimen positif bagi emas.
“Melemahnya data New Home Sales AS yang dirilis malam tadi semakin menambah tenaga emas untuk bergerak pada teritori positif,” paparnya.
Departemen Perdagangan AS semalam melaporkan data penjualan rumah baru menjadi 593.000 unit, melemah 7,8% dari periode Desember 2017 sebesar 643.000 unit. Angka tersebut merupakan level terendah sejak Agustus 2017.