Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah China melalui Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi mengeluarkan peraturan yang lebih ketat untuk membangun kapasitas baja baru. Peraturan ini mendorong penguatan harga baja global.
Pada perdagangan Selasa (9/1/2018) pukul 15.00 WIB, harga baja hot rolled sheet kontrak Mei 2018 rebound dengan kenaikan 6,27 poin atau 1,08% menjadi US$586,75 per ton, rebound setelah melemah empat sesi berturut-turut.
Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi China mengeluarkan peraturan yang lebih ketat untuk membangun kapasitas produksi baja baru dan menggantikan fasilitas yang telah usang.
Langkah tersebut telah menggarisbawahi tekad Cina untuk melarang pertumbuhan di sektor baja dan mengubah harga baja menjadi positif dari yang negatif karena investor memperkirakan kapasitas baja China akan terus turun pada tahun ini.
“China, produsen baja papan atas dunia akan mengizinkan 1 ton kapasitas baru untuk dibangun sementara 1,25 ton kapasitas lama ditutup di wilayah sensitif lingkungan,” papar pihak kementerian.
Pernyataan tersebut telah lama ditunggu oleh pelaku pasar terkait pengurangan kapasitas untuk membangun pabrik baru. Manager perusahaan perdagangan di Hangzou yang menolak disebutkan namanya mengatakan bahwa kekhawatiran pasar berkurang seiring dengan China tidak akan melonggarkan pembatasan pembangunan proyek baru
Rebar futures yang paling banyak diperdagangkan di Shanghai Futures Exchange juga melonjak pada perdagangan terakhir, terangkat oleh pernyataan tersebut. Naik 0,7% menjadi 3.818 yuan (US$584,92) per ton.
Aturan baru ini merupakan tanda bahwa China akan terus memperdalam upaya untuk mendorong reformasi sisi penawaran dan mengurangi kelebihan kapasitas di sektor tersebut.
Seperti diketahui sebelumnya, China bertujuan untuk mengurangi kapasitas baja sebesar 100 juta ton—150 juta ton selama periode 2016—2020.