Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INSTRUMEN PENDANAAN BUMN: Skema Factoring Jadi Alternatif

Skema pendanaan dengan menjual piutang proyek yang tengah dijajaki oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk. dinilai dapat menjadi alternatif bagi perusahaan dalam menghimpun modal.

Bisnis.com, JAKARTA — Skema pendanaan dengan menjual piutang proyek yang tengah dijajaki oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk. dinilai dapat menjadi alternatif bagi perusahaan dalam menghimpun modal.

Managing Director Lembaga Management Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LM FE UI) Toto Pranoto menilai skema pendanaan tersebut merupakan alternatif yang baik bagi emiten berkode saham WSKT tersebut. Akan tetapi, ketertarikan calon investor nantinya bakal menyesuaikan dengan market rate dan prospek dari underlying asset.

“[Jadi untuk pendanaan] kombinasi antara menjual proyek tol yang sudah jadi serta alternatif debt dengan obligasi atau sejenisnya,” ujarnya saat dihubungi Bisnis, Kamis (4/1).

Toto menyebut skema pendanaan yang lebih advance misalnya menjual prospek income di masa depan dengan harga saat ini. Dia mencontohkan upaya yang dilakukan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. dengan menjual future income dari jalan tol yang akan dioperasikan dalam waktu beberapa tahun ke depan.

Diberitakan Bisnis.com sebelumnya, emiten konstruksi pelat merah WSKT tengah menjajaki untuk menjual piutang proyek kereta ringan (LRT) Palembang dalam skema factoring pada 2018. Direktur Utama Waskita Karya M.Choliq mengatakan skema factoring itu akan dilakukan apabila pemerintah menerbitkan surat pernyataan utang. Pasalnya, pemerintah belum membayar kepada Waskita Karya senilai Rp9,1 triliun.

Proyek LRT Palembang memiliki nilai kontrak proyek sebesar Rp10,9 triliun dengan jangka waktu pelaksanaan mulai 21 Oktober 2015 sampai dengan 30 Juni 2018. Hingga Desember 2017, perkembangan proyek tersebut telah mancapai 80,82%.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper