Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dolar AS Melemah, Emas Diuntungkan

Melemahnya dolar AS menjelang voting senat AS terkait Rancangan Undang-Undang (RUU) pajak AS memberi keuntungan bagi emas hingga mencapai level di atas US$1.260 per troy ounce sejak Senin (18/12) kemarin.
Dollar AS./Reuters
Dollar AS./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Melemahnya dolar AS menjelang voting senat AS terkait Rancangan Undang-Undang (RUU) pajak AS memberi keuntungan bagi emas hingga mencapai level di atas US$1.260 per troy ounce sejak Senin (18/12).

Terpantau, pada perdagangan Selasa (19/12/2017) pukul 09.50, harga emas Comex pengiriman Februari 2018 melemah 1,70 poin atau 0,13% menjadi US$1.263,80 per troy ounce. Pada perdagangan sebelumnya, harga ditutup menguat 0,6% di level US$1.265,50 per troy ounce.

Adapun harga emas spot turun 1,22 poin atau 0,10% menjadi US$1.261,04 per troy ounce. Pada perdagangan sebelumnya, harga mencapai level US$1.263,98, level tertinggi sejak 6 Desember.

Sementara itu, pada waktu yang sama indeks dolar AS yang mengukur kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama terpantau melemah 0,005 poin atau 0,01% menjadi 93,690 setelah sebelumnya ditutup melemah pada level 93,707.

Analis Monex Investindo Futures Faisyal mengatakan, harga emas bergerak lebih tinggi ke level US$1.261 di tengah ketidakpastian terhadap reformasi pajak AS yang membebani dolar AS. Diperkirakan senat AS akan melakukan voting RUU pajak AS pada Selasa ini.

“Melemahnya dolar terjadi di tengah sikap hati-hati investor menjelang voting reformasi pajak di Kongres AS yang membuat emas berdenominasi dolar menjadi lebih murah untuk pembeli yang menggunakan mata uang lain,” kata Faisyal dalam publikasi risetnya hari ini.

Analis Rob Haworth, senior investment strategist U.S Bank Wealth Management mengatakan bahwa RUU itu diloloskan, maka harga emas akan turun lebih rendah karena hal itu berhubungan dengan pertumbuhan yang lebih kuat dan lebih banyak ruang bagi The Fed untuk menormalisasi suku bunga.

“Jika usulan itu gagal, pasar akan terkejut. Hal itu akan memberi dukungan untuk emas,” kata Haworth, seperti dilansir Reuters, Selasa (19/12).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Eva Rianti
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper