Bisnis.com, JAKARTA – Peluncuran futures bitcoin dipandang sebagai langkah besar dalam jalur mata uang digital menuju legitimasi yang mempermudah masuknya investor institusi besar.
“Kami melihat pembukaan yang bagus. Saya pikir kami pasti bisa mengambil langkah saat Asia mulai membuka diri. Ini adalah kelas aset baru dan saya pikir mungkin banyak investor yang ingin terjun di dalamnya dan melihat bagaimana perdagangan ini bermain,” kata Spencer Bogart, partner Blockchain Capital LLC, dilansir Reuters, Minggu (17/12/2017).
Sementara itu, untuk melindungi fluktuasi harga yang tidak wajar Chicago Merchantile Exchange/CME Group Inc, bursa berjangka yang berbasis di AS bakal menghentikan sementara perdagangan apabila kontrak naik hingga 7% atau turun mencapai 13%.
Bitcoin semakin melesat dengan diluncurkannya futures bitcoin oleh CME Group Inc pada Minggu (17/12), sepekan setelah bursa Chicago Board of Trade/Cboe Global Market Inc meluncurkan produk serupa.
Harga juga tidak akan diizinkan untuk bergerak lebih dari 20%. Adapun CME dan Cboe memiliki fitur yang berbeda. CME menangani 500 kontrak, sementara Cboe menangani 2.500 kontrak.
Adapun setiap kontrak Cboe mewakili satu bitcoin, sedangkan CME mewakili lima bitcoin. Harga produk Cboe berasal dari harga bitcoin pada satu bursa, sementara CME berbasis pada empat bursa.
