Bisnis.com, JAKARTA – Pascamelonjaknya harga emas pada perdagangan Jumat (1/12) lalu, pagi ini emas mengalami pelemahan seiring dengan disepakatinya RUU Pajak oleh Senat AS.
Terpantau, pada perdagangan Senin (4/12) pukul 08.00 WIB, harga emas Comex kontrak pengiriman Februari 2018 melemah 4,10 poin atau 0,32% menjadi US$1.278,20 per troy ounce. Pada sesi perdagangan sebelumnya, harga ditutup menguat di level US$1.282,30 per troy ounce.
Sementara itu, harga emas spot turun 5,05 poin atau 0,39% menuju US$1.275,57 per troy ounce. Sebelumnya, harga ditutup naik di posisi US$1.280,62 per troy ounce.
Dilansir Reuters, emas melonjak pada sesi perdagangan Jumat (1/12) lantaran dolar AS dan saham AS jatuh akibat sebuah laporan dari ABC News yang menunjukkan bahwa Michael Flynn, mantan penasihat Presiden AS Donald Trump siap untuk bersaksi terkait adanya kontak hubungan Trump dengan Rusia ketika mencalonkan diri sebagai presiden.
Setelah laporan itu, saham di Wall Street langsung jatuh. Para investor khawatir kabar politik tersebut bisa mempengaruhi keputusan senat dalam mengeluarkan rencana pajak yang diusung oleh Trump.
Namun beberapa saat, emas turun dari titik tertinggi dan saham AS kembali bangkit dari posisi terendah. Kepala pedagang di U.S Global Investors di San Antonio Michael Matousek mengatakan bahwa Pemimpin U.S Senate Republican Mitch McConnell memiliki cukup suara untuk menyepakati RUU pajak.
Baca Juga
Laporan Reuters, Senat AS telah menyetujui perombakan pajak pada hari Sabtu (2/12) lalu. Analis Commerzbank Carsten Fritsch mengatakan bahwa reformasi pajak akan berimbas negatif bagi emas.
Dia mengatakan pelemahan emas yang terjadi baru-baru ini dapat dikaitkan dengan reli yang terus berlanjut di pasar ekuitas global didorong oleh optimisme ekonomi dan harapan mengenai reformasi pajak.
“Reformasi pajak akan mendorong inflasi yang lebih tinggi dan kenaikan suku bunga The Fed, sehingga menekan harga emas,” kata Fritsch.