Bisnis.com, JAKARTA – Emas berjangka naik di atas level US$1.300 per troy ounce untuk pertama kalinya dalam enam minggu lantaran dolar melemah dan investor bersiap menghadapi gempuran data ekonomi dan berita politik.
Pada perdagangan Selasa (28/11) pukul 08.15 WIB, harga emas Comex kontrak pengiriman Februari 2018 menguat 1,50 poin atau 0,12% menjadi US$1.300,40 per troy ounce. Sementara, harga emas spot naik 5 poin atau 0,11% menuju US$1.296,71 per troy ounce.
Dilansir Bloomberg, bullion naik tiga sesi berturut-turut karena dolar AS diperdagangkan mendekati level terendah sejak September. Terpantau, pada waktu yang sama, indeks dolar AS melemah 0,04 poin atau 0,04% menjadi 92,87.
“Dolar AS yang lebih lemah mendukung emas lantaran pedagang melakukan short-covering [membeli kembali emas yang telah dijual],” kata George Gero, Managing Director di RBC Welath Management.
Dalam laporan, pelaku pasar memperkirakan pada akhir pekan ini akan menujukkan indikator inflasi The Fed yang melambat setelah Gubernur The Fed Janet Yellen memperingatkan pada pekan lalu bahwa kenaikan suku bunga terlalu cepat.
Dengan asumsi melemahnya suku bunga, daya tarik aset seperti emas akan meningkat.
Baca Juga
Kepala analis pasar di Think Markets UK Ltd. di London Naeem Aslam mengatakan pekan ini akan menjadi sangat penting bagi investor karena sejumlah peristiwa penting yang dapat mempengaruhi greenback dan akan berimbas pada emas.
“Pekan ini sangat penting bagi investor lantaran banyak peristiwa penting mencakup pertemuan OPEC, Bank of England melakukan stress test [simulasi kondisi terburuk], The Federal Reserve menjadi sorotan, dan tentunya reformasi pajak AS,” kata Aslam.