Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jaringan Pipa Sempat Rusak, Pasokan Minyak AS Pulih Lagi

Pascagangguan pada pipa pengiriman pasokan minyak dari Keystone ke pusat distribusi Cushing, Oklahoma, TransCanada menyelamatkan 44.400 galon minyak dari lokasi tumpahan pipa Keystone.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA – Pascagangguan pada pipa pengiriman pasokan minyak dari Keystone ke pusat distribusi Cushing, Oklahoma, TransCanada menyelamatkan 44.400 galon minyak dari lokasi tumpahan pipa Keystone.

Dilansir Reuters, TransCanada Corp mengatakan pada Jumat (24/11) bahwa pihaknya telah menemukan 44.400 galon atau 1.057 barel minyak dari lokasi tumpahan pipa Keystone di Amherst, South Dakota.

Perusahaan yang berbasis di Calgary itu mengatakan, pihaknya memiliki sekitar 170 petugas sepanjang waktu di lokasi yang terlibat dalam kegiatan perbaikan.

Penggalian tambahan akan dilakukan di luar hari Minggu untuk keperluan remediasi tanah, namun belum jelas kapan pipa kembali beroperasi seperti semula.

Seperti diketahui, sebelumnya pipa Keystone TransCanada yang mengalirkan miyak Alberta ke kilang AS dengan produksi sebanyak 590.000 barel per hari tersebut ditutup pada 16 November 2017 setelah terjadi tumpahan di South Dakota.

Dampaknya cukup besar bagi kenaikan harga minyak mentah dunia lantaran pasokan global menjadi berkurang. Tercatat pada Jumat (24/11), harga minyak WTI menembus level US$58,95 per barel, tertinggi dalam dua tahun terakhir. Adapun minyak Brent mampu mencapai level US$63,86 per barel.

Pemulihan perbaikan kilang minyak mentah dari TransCanada tersebut disinyalir akan meningkatkan kembali produksi minyak AS yang akan menjadi katalis negatif bagi pelemahan harga minyak dunia.

Terpantau pada perdagangan Senin (27/11), harga minyak West Texas Intermediate (WTI) pada Senin (27/11) pukul 09.08 WIB turun 0,24 poin atau 0,41% menjadi US$58,71 per barel di New York Merchantile Exchange.

Sementara harga minyak Brent melemah 0,13 poin atau 0,20% menuju US$63,73 per barel di ICE Futures yang berbasis di London.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Eva Rianti

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper