Bisnis.com, JAKARTA--Pasca melemahnya rupiah akibat isu kepemimpinan the Fed, Bank Indonesia mengklaim volatilitas rupiah telah kembali normal.
Deputi Gubernur Senior Mirza Adityaswara menuturkan setelah penganti Janet Yellen ditetapkan, yakni Jerome Powell, pasar kembali tenang.
"Volatility di pasar valuta asing sudah kembali normal," tegasnya saat ditemui di komplek BI, Jumat (17/11).
Pada Oktober, Mirza mengungkapkan volatilitas rupiah sempat naik hingga 8%. Namun, volatilitas mata uang Garuda kembali normal ke level 2-3%.
Secara rata-rata harian, selama Oktober Rupiah melemah 1,63% menjadi Rp13.528 per dolar AS. Sebelumnya, Gubernur BI Agus D.W. Martowardojo menegaskan pelemahan rupiah tersebut sejalan dengan pergerakan nilai tukar hampir seluruh mata uang dunia yang juga mengalami pelemahan terhadap dolar AS.
Dolar AS menguat secara global sebagai dampak dari respon pasar keuangan terhadap dinamika proses pencalonan pimpinan Bank Sentral, normalisasi kebijakan moneter, meningkatnya ekspektasi kenaikan suku bunga, serta rencana reformasi pajak di AS.
"Bank Indonesia tetap melakukan langkah-langkah stabilisasi nilai tukar sesuai nilai fundamentalnya dengan tetap menjaga bekerjanya mekanisme pasar," tegasnya selepas RDG lalu (16/11).
Volatilitas Rupiah Kembali Normal
Pasca melemahnya rupiah akibat isu kepemimpinan the Fed, Bank Indonesia mengklaim volatilitas rupiah telah kembali normal. Deputi Gubernur Senior Mirza Adityaswara menuturkan setelah penganti Janet Yellen ditetapkan, yakni Jerome Powell, pasar kembali tenang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Hadijah Alaydrus
Editor : Andhika Anggoro Wening
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
