Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., (BBRI) bakal menjadi pemilik 35% saham perusahaan modal ventura milik PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) yaitu PT Bahana Artha Ventura.
Sekretaris Perusahaan BRI Hari Siaga Amijarso mengatakan BRI akan melakukan transaksi berupa perjanjian bersyarat penyertaan modal dalam Bahana Artha Ventura melalui penerbitan saham baru.
Transaksi itu dilakukan antara Bahana Artha Ventura, BRI sebagai investor dan BPUI sebagai pemegang saham mayoritas BAV. BPUI sekarang memiliki 99,45% saham BAV dan 0,55% lainnya dimiliki oleh Koperasi Karyawan BPUI. Transaksi ini merupakan transaksi antara pihak terafiliasi karena BPUI dan BRI memiliki kesamaan pemegang saham pengendali yaitu pemerintah.
"BRI, BPUI dan BAV telah menandatangani Perjanjian Pemesanan Saham Bersyarat (PPSB) pada tanggal 9 November 2017, di mana BRI sepakat untuk memesan saham baru yang diterbitkan oleh BAV. Dengan penerbitan saham baru tersebut, apabila seluruh persyaratan dalam PPSB telah terpenuhi maka BRI akan memiliki 35% saham BAV," paparnya dalam pengumuman di laman Bursa Efek Indonesia, Jumat (10/11).
Menurutnya, nilai transaksi tersebut tidak melebihi 20% dari ekuitas BRI sehingga tidak termasuk transaksi material sebagaimana yang dimaksud dalam Peraturan No.IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama.
Menurutnya, penandatanganan PPSB belum memiliki dampak terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan atau kelangsungan usaha BRI. Penyertaan modal baru akan terjadi apabila seluruh syarat dalam PPSB dipenuhi.
"Setelah penerbitan saham baru telah efektif, BRI akan menjadi salah satu pemegang saham BAV tanpa pengendalian," paparnya.
Menurut situs resminya, Bahana Artha Ventura menyatakan berfokus kepada usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang feasible secara usaha (bisnis) walaupun belum bankable menurut perbankan. Saat ini Bahana Artha Ventura telah membiayai sekitar 54.000 mitra UMKM dengan kumulatif pembiayaan hampir Rp9 triliun yang diperkirakan membuka lapangan kerja sekitar 2,1 juta orang.