Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah terus menguat menyentuh level tertinggi setelah data jumlah rig pengeboran AS turun.
Pada perdagangan Senin (6/11) pukul 09.18 WIB, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) menguat 0,18 poin atau 0,32% menjadi US$55,82 per barel. Sebelumnya, pada penutupan perdagangan Jumat (3/11) harga menguat 2,02% menjadi US$55,64 per barel
Sementara itu, harga minyak Brent naik 0,21 poin atau 0,34% menuju US$62,28 per barel. Sebelumnya, pada penutupan perdagangan Jumat (3/11) harga menguat 2,39% menjadi US$62,07 per barel.
Seperti dilansir Reuters, Data rig pengeboran AS terbaru mendukung pandangan pasar bahwa pasokan global kian menyurut. Sepanjang pekan lalu, harga ditopang oleh meningkatnya permintaan data global dan ekspektasi Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC) dan sejumlah produsen lainnya yang akan memperpanjang kesepakatan untuk memotong output.
Perusahaan energi AS telah memangkas sebanyak delapan rig minyak, memperpanjang penurunan pengeboran yang dimulai pada musim panas ketika harga turun di bawah US$50 per barel.
General Electric Co Baker Hughes mengatakan, jumlah rig minyak turun menjadi 729 selama sepekan hingga 3 November 2017 sekaligus menjadi level terendah sejak Mei.
Gene McGillian, direktur riset pasar di Tradition Energy di Stamford Connecticut mengatakan bahwa pasar terus mencari dukungan dari ekpektasi bahwa pemangkasan produksi akan berlanjut dan permintaan akan menguat seiring dengan ekonomi global yang terlihat cukup bagus.