Senior Vice President PTPP Fatchul Birri mengatakan terdapat sejumlah proyek yang sedang dinegoisasi oleh perseroan. Kendati demikian, Fatchul enggan menyebutkan jenis proyek itu secara rinci. “Untuk proyek gedung, kami sedang negoisasi final 3 proyek,” katanya, Senin (30/10/2017).
Selain itu, untuk proyek pemerintah, Fatchul mengatakan PTPP membidik sejumlah proyek reguler seperti bendungan atau waduk, dermaga hingga landasan. Untuk proyek BUMN, PTPP berencana menggarap proyek gedung.
Sampai September 2017, kontrak baru yang diperoleh PTPP sebesar Rp31,9 triliun atau sekitar 80% dari target kontrak baru Rp40 triliun sampai akhir 2017. Dengan demikian, perusahaan perlu mendapatkan kontrak baru sekitar Rp8 triliun untuk mencapai target akhir tahun.
Dari kontrak Rp31,9 triliun tersebut, sebagian besar berasal dari pekerjaan konstruksi dengan porsi 68%, diikuti oleh proyek EPC (rekasaya, pengadaan dan konstruksi) 17%, serta sisanya proyek-proyek anak usaha seperti PT PP Urban, PT PP Properti Tbk., PT PP Presisi dan PT PP Infrastruktur dan PT PP Energi.
Dari jenis proyeknya, sebagian besar kontrak yang diperoleh PTPP merupakan proyek gedung dengan porsi 58,2%, diikuti oleh proyek jalan dan jembatan 19,5%, energi 12,9%, minyak dan gas 4,1%, irigasi 2,6%, pelabuhan 3,4% dan sebagainya.
Sampai September 2017, pemilik proyek yang dikerjakan oleh PTPP sebagian besar dengan porsi 61% merupakan BUMN, sisanya swasta dengan porsi 28% dan pemerintah 11%.