Bisnis.com, JAKARTA—Mata uang euro (EUR) diprediksi semakin melemah jika bergerak di bawah level 1,175 per dolar AS akibat gejolak politik internal dan penguatan mata uang greenback.
Pada perdagangan Selasa (3/10/2017) pukul 10.15 WIB, mata uang EUR turun 0,16% atau 0,0019 poin menjadi 1,1714 per dolar AS. Ini merupakan level terendah sejak 27 Juli 2017 di posisi 1,677 per dolar AS.
Dalam waktu yang sama, indeks dolar AS menghijau 0,251 poin atau 0,27% menjadi 93,810. Tren penguatan DXY berlanjut sejak pekan kemarin.
Analis Monex Investindo Futures Putu Agus dalam laporan hariannya mengatakan, belum adanya data penting yang dirilis dari zona euro membuka peluang berlanjutnya penurunan EUR/USD yang saat ini bergerak di kisaran support 1,1715 per dolar AS.
“Jika mampu bergerak konsisten di bawah level tersebut, EUR/USD berpotensi turun ke area 1,1630 per dolar AS,” tulisnya, Selasa (03/10).
Asia Trade Point Futures dalam publikasi risetnya memaparkan, setelah mampu melewati level support di area 1,17155, mata uang EURUSD cenderung berpotensi melemah.
Baca Juga
Tekanan jual ini datang dari ketidakpastian situasi politik di Zona Euro, dimana 90% masyarakat Catalonia menginginkan berpisah dari Spanyol.
“Selain itu pasca pemilu Jerman juga turut menimbulkan ketidakpastian situasi politik di kawasan ini,” papar ATPF.
Bila EUR terus bergulir di bawah area 1,17155 per dolar AS maka akan berpotensi melemah hingga ke level support berikutnya di area 1,16875 – 1,16735 per dolar AS. MA 50 telah terjadi cross over, death cross atau ada indikasi EUR melemah. Sementara RSI berada di area jual.
Kondisi ini membuat peluang EUR melemah. Berikut rekomendasi teknikalnya.
Sell: 1,17155 dengan target profit 1,16875 – 1,16735
Stop Loss: 1,17386.