Bisnis.com, JAKARTA--Maskapai penerbangan milik negara, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk., memberi pinjaman senilai US$15 juta atau setara dengan Rp203 miliar kepada anak usahanya, PT Citilink Indonesia.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda Indonesia Helmi Imam Satriyono mengatakan transaksi tersebut dilakukan untuk memperkuat struktur permodalan Citilink di tengah persaingan industri penerbangan yang sangat kompetitif khususnya segmen low cost carrier (LCC).
"Perseroan berharap dengan adanya transaksi ini dapat membuat Citilink menjadi lebih kokoh dari sisi permodalan dan dapat menjadi lebih kompetitif dalam menghadapi persaingan ke depannya," katanya dalam pengumuman di laman Bursa Efek Indonesia, Selasa (3/10).
Menurutnya, berdasarkan aturan yang berlaku, transaksi tersebut merupakan transaksi afiliasi yang dikecualikan dari kewajiban untuk mengumumkan keterbukaan informasi kepada masyarakat karena merupakan transaksi perseroan dengan perusahaan terkendali yang saham atau modalnya dimiliki secara langsung atau tidak langsung paling kurang 99% oleh perseroan.
Bukan kali ini saja emiten berkode saham GIAA itu memberikan pinjaman kepada Citilink. Pada Juni 2017, Garuda Indonesia juga memberikan pinjaman dengan nilai sama sebesar US$15 juta kepada Citilink.
Pada saat itu, manajamen Garuda Indonesia menyatakan struktur keuangan Citilink belum kokoh sebagai anak perusahaan yang baru beroperasi sehingga tidak memungkinkan perusahaan itu untuk mendapatkan pinjaman langsung dari perbankan.