Bisnis.com, JAKARTA - PT Tower Bersama Infrastuctrure Tbk. mencatatkan pendapatan Rp1,94 triliun pada semester I/2017. Akan tetapi, laba bersihnya turun 39,5% menjadi Rp509,11 miliar.
Berdasarkan keterbukaan informasi BEI, Rabu (23/8), perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp509,11 miliar sepanjang semester I/2017. Laba bersih tersebut turun 39,5% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yakni Rp841,99 miliar.
Padahal, perseroan mampu membukukan pendapatan Rp1,94 triliun, naik 7,18% dari periode yang sama tahun lalu yakni Rp1,81 triliun.
Pendapatan yang tercatat perseroan berasal dari penyewaan menara telekomunikasi kepada pihak ketiga yakni operator telekomunikasi. PT Telekomunikasi Selular tercatat sebagai kontributor mayoritas pendapatan TBIG yakni sebesar Rp847,01 miliar atau setara 45,03% dari pendapatan.
Disusul oleh PT Indosat Tbk. sebesar Rp450,05 miliar atau setara 23,19 dari keseluruhan pendapatan, dan PT XL Axiata menyumbang Rp265,71 miliar atau setara dengan 13,69%.
Selain ketiga besar operator selular tersebut, operator lain menyumbang pendapatan di bawah 10% seperti PT Hutchison 3 Indonesia sebesar Rp188,18 miliar atau setara 9,7%, PT Smartfren Telecom Tbk sebesar Rp95,83 miliar atau setara 4,94% dan PT Internux sebesar Rp50,14 miliar atau setara 2,58% dari total pendapatan.
Per 30 Juni 2017, Tower Bersama Infrastructure tercatat memiliki 22.175 penyewaan dan 13.210 site telekomunikasi. Site telekomunikasi milik perseroan terdiri dari 13.158 menara telekomunikasi dan 52 jaringan DAS.