Bisnis.com, JAKARTA — Manajemen PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) mengklaim mengalami kelebihan permintaan order book dalam penawaran saham baru dalam rangka Penawaran Umum Terbatas II untuk penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD).
Perseroan sendiri telah memperoleh surat pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan terkait rencana aksi korporasi tersebut.
Dalam aksi korporasi ini, emiten berkode saham TPIA itu menawarkan sebanyak 279,74 juta saham baru dengan nilai nominal Rp1.000 per saham. Setiap pemegang 47 saham lama berhak atas 4 HMETD. Setiap 1 HMETD memiliki hak untuk membeli 1 saham baru dengan harga pelaksanaan Rp18.000. Harga pelaksanaan tersebut lebih murah dibandingkan dengan harga penutupan pada perdagangan Selasa (15/8/2017), pada level Rp25.950.
TPIA memperkirakan bisa meraup dana hasil rights issue sebanyak-banyaknya Rp5 triliun.
Melalui keterangan resmi perseroan Selasa (15/8/2017), Deutsche Bank AG cabang Hong Kong bertindak selaku koordinator penjualan global (sale global coordinator) mengungkapkan bahwa transaksi tersebut merupakan rights issue yang terbesar di Indonesia sepanjang tahun berjalan 2017. Selain itu juga merupakan penawaran umum sektor petrokimia terbesar di Indonesia sepanjang tahun berjalan.
Rencana tersebut diterima baik di pasar hingga terjadi kelebihan permintaan order book. Sebagian besar order book itu ditujukan ke investor besar Thailand, investor jangka panjang lokal dan internasional, dana multi strategi serta perusahaan asuransi.
“Penempatan order book dialokasikan sangat ketat dengan lima investor teratas memperoleh 90% dari total order book dan 10 investor teratas mendapatkan 95% dari total order book,” tulis Direktur TPIA Suryandi melalui keterangan resminya.
Dalam aksi korporasi itu, pemegang saham yakni PT Barito Pacific Tbk., Marigold Resources Pte. Ltd., dan Prajogo Pangestu, tidak melaksanakan HMETD-nya. Sementara itu, pemegang saham SCG Chemicals Co. Ltd. bermaksud melaksanakan seluruh haknya. Adapun yang bertindak sebagai pembeli siaga adalah PT Mandiri Sekuritas.