Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan sejumlah indeks saham acuan Jepang berakhir melemah pada perdagangan hari kedua berturut-turut, Rabu (9/8/2017), tertekan oleh penguatan mata uang yen di tengah melonjaknya volatilitas global.
Indeks Topix hari ini dibuka turun 0,32% atau 5,17 poin di level 1.630,15 dan berakhir melorot 1,07% atau 17,42 poin di posisi 1.617,90.
Dari 2.015 saham pada indeks Topix, 286 saham di antaranya menguat, 1.653 saham melemah, dan 76 saham stagnan.
Adapun indeks Nikkei 225 ditutup merosot 1,29% atau 257,30 poin di level 19.738,71, setelah dibuka turun 0,34% atau 67,05 poin di posisi 19.928,96.
Sebanyak 31 saham menguat, 187 saham melemah, dan 7 saham stagnan dari 225 saham pada indeks Nikkei.
Saham Shin Etsu Chemical Co. Ltd. yang anjlok 4,35% menjadi penekan utama terhadap pelemahan Nikkei, diikuti oleh Fast Retailing Co. Ltd. yang melorot 1,27% dan Daikin Industries Ltd. yang anjlok 3,53%.
Baca Juga
Sementara itu, nilai tukar yen hari ini terpantau terapresiasi 0,34% atau 0,38 poin ke 109,95 yen per dolar AS pada pukul 14.38 WIB, setelah pada Selasa ditutup menguat 0,37% di posisi 110,33.
Baik indeks Topix dan Nikkei 225 melemah akibat tertekan oleh penguatan yen menyusul meningkatnya ketegangan seputar program nuklir Korea Utara.
Indeks Nikkei Stock Average Volatility melonjak 38% setelah Presiden AS Donald Trump bersumpah bahwa ancaman Korea Utara akan direspon dengan kemarahan yang dahsyat. Komentar itu muncul setelah kabar Korut berhasil mengembangkan hulu ledak nuklir miniatur yang kompatibel dengan rudal.
“Korea Utara digunakan sebagai alasan untuk menjual saham-saham Jepang,” kata Soichiro Monji, general manager of the economic research department di Daiwa SB Investments Ltd., seperti dikutip dari Bloomberg.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel