Bisnis.com, JAKARTA--PT Indosat Tbk. membukukan laba sebesar Rp784,2 miliar melesat naik 83,2% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp428,07 miliar.
Lonjakan laba tersebut merupakan pertumbuhan pendapatan dan didukung dengan implementasi program peningkatan efisiensi operasional perusahaan.
Emiten berkode saham ISAT mencatatkan pertumbuhan pendapatan konsolidasian sebesar 8,4% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pendapatan konsolidasian tumbuh menjadi Rp15,1 triliun, didukung oleh pertumbuhan pendapatan selular sebesar 8,5% menjadi Rp12,6 triliun.
Pendapatan dari layanan data selular juga tumbuh pesat sebesar 39,4% menjadi Rp6,8 triliun. Pendapatan data memberi kontribusi sebesar 54,1% terhadap pendapatan selular.
ISAT berpendapat bahwa pertumbuhan ini dapat dipertahankan jika regulasi untuk formulasi tarif data dapat direalisasikan, mengingat perubahan perilaku konsumen yang bergerak ke penggunaan data secara signifikan dari penggunaan voice dan SMS.
Direktur Utama Indosat Ooredoo Alexander Rusli mengungkapkan pihaknya berhasil membukukan pertumbuhan laba karena lonjakan pendapatan.
"Cost kami control dan ada kenaikan revenue. Semua operational," ujarnya, Rabu (9/8) kepada Bisnis.
Pencapaian pertumbuhan bisnis seluler juga salah satu penyokong pertumbuhan pelanggan seluler sepanjang semester I/2017 yang mencapai 96,4 juta pelanggan, meningkat sebesar 15,9 juta pelanggan dibandingkan periode yang sama.
Selain itu, beban operasional perseroan selama semester I/2017 meningkat 5,1%, di bawah tingkat pertumbuhan pendapatan. Sehingga perseroan berhasil meningkatkan laba usaha sebesar 32,0% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Di sisi EBITDA, Indosat Ooredoo berhasil membukukan pertumbuhan EBITDA sebesar 10,5% menjadi Rp6,7 triliun dengan marjin EBITDA meningkat sebesar 0,9 percentage point (ppt) menjadi 44,2%.
Total utang dari pinjaman bank dan obligasi juga mengalami penurunan sebesar Rp1,9 triliun atau menurun sebesar 8,8% dibanding periode yang sama tahun lalu. Porsi utang dalam denominasi USD turun sebesar 67,2% dari USD227,5 juta (mewakili 14% dari total utang) pada semester I/ 2016 menjadi sebesar USD74,6 juta (mewakili 5% dari total utang) di mana Indosat Ooredoo melanjutkan inisiatifnya untuk mengurangi pengaruh fluktuasi nilai tukar mata uang terhadap laba/rugi bersih Perusahaan. Penurunan total utang mengakibatkan penurunan biaya bunga sebesar 5,8%.