Bisnis.com, JAKARTA--PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. menyiapkan 10 inisiatif pengembangan bisnis melalui jalur anorganik.
Direktur Digital and Strategic Portofolio Telkom David Bangun mengungkapkan saat ini 10 inisiatif anorganik tersebut masih dalam proses evaluasi.
"Ada 10 inisiatif anorganik. Saat ini kamu temgah melakukan proses evaluasi insiatif tersebut. Prosesnya masih panjang dan dari 10 inisiatif tersebut belum ada yang final," ujarnya, Senin (7/8).
Ekspansi anorganik yang nantinya menggunakan skema merger & acquisition (M&A) tersebur rencananya akan menyasar beberapa bidang perusahaan.
"Saat ini yang dalam proses ada 10 perusahaan termasuk domestik dan luar negeri. Perusahaan-perusahaan tersebut bergerak di berbagai bidang seperti financial technology, ICT dan e-commerce," tambah David.
Perseroan belum menargetkan kapan waktu untuk merampungkan proses merger dan akuisisi. Pasalnya, proses penjajakan ini bergerak dinamis sehingga sulit menentukan waktu tepatnya. Namun, semester II/2017, TLKM akan memulai realisasi proses keberlanjutan inisiatif anorganik.
Terkait pendanaan, emiten berkode saham TLKM belum bisa memaparkan angka pasti. Pasalnya, aksi korporasi merger dan akuisisi tidak akan menggunakan anggaran dana belanja modal.
Direktur Keuangan Telkom Harry M. Zen mengungkapkan anggaran belanja modal yang disiapkan tahun ini oleh perseroan hanya digunakan untuk aktivitas organik perusahaan.
"Tahun ini kami anggarkan dana belanja modal sekitar 23%-25% dari revenue tahun lalu. Dana tersebut untuk aktivitas organik tidak termasuk unorganik. Pendekatannya bukan berapa anggaran yang kami miliki, tetapi kami membutuhkan apa untuk pengembangan bisnis ke depannya," ujarnya dalam kesempatan yang sama.
Anggaran belanja modal yang disiapkan TLKM tahun ini sekitar Rp26,7 triliun hingga Rp29 triliun dengan realisasi pada semester I/2017 dana sudah terserap sebesar Rp16,7 triliun.