Bisnis.com, JAKARTA -- PT Mahaka Radio Integra Tbk. (MARI) menganggarkan dana yang berasal dari cash flow untuk akuisisi radio-radio daerah sebesar Rp10 miliar hingga Rp15 miliar.
Presiden Direkur PT Mahaka Radio Integra Adrian Syarkawie mengungkapkan langkah tersebut dilakukan karena pasar Jabodetabek sudah digarap separuhnya.
"Saat ini kami sudah menguasai market share 49% di Jakarta dengan enam radio yang berada di dalam grup kami. Kami mulai melirik radio-radio di luar Jabodetabek. Namun, kami tetap menargetkan dapat menambah market share menjadi 65% di 2019," ujarnya, Jumat (4/8/2017).
Pihaknya telah melakukan riset-riset di beberapa kota untuk melihat potensi radio daerah. Beberapa daerah yang memiliki potensi adalah Medan, Makassar dan Bandung. Rencana akuisisi radio daerah tersebut sudah ada usai melakukan penawaran umum saham perdana (IPO) tahun lalu.
Rencana radio yang diakuisisi adalah radio dengan sasaran pendengar yang serupa dengan radio yang telah Mahaka Radio Integra miliki yakni Gen FM dengan radio playlist lagu Indonesia dan Hot Fm dengan radio playlist lagu dangdut.
Adapun, sebelum melakukan akuisisi radio daerah, perseroan berkode emiten MARI ini akan menggenjot revenue di Jabodetabek dengan melakukan rebranding dan repotioning tiga radio yang baru mereka akuisisi yakni Kis FM, Mustang FM, dan Lite FM.
Baca Juga
"Kami akan fokus rebranding dan repotioning untuk mengejar revenue sesuai target. Jika di Jakarta sudah on track, kami baru mulai fokus ke akusisi radio daerah," tambah Adrian.
Tambah Market Share
Seperti yang diketahui, sejak awal tahun MARI telah gencar melakukan akusisi terhadap perusahaan radia di Jabodetabek dengan tujuan menambah market share. Sebelum proses akuisisi, MARI yang membawahi tiga radio yakni Jak FM, Gen FM Jakarta dan Gen FM Surabaya telah menguasai 25% dari pangsa pasar Jakarta.
Pangsa pasar ini bertambah sejalan dengan rampungnya proses akuisisi beberapa perusahaan radio yakni PT Radio Merpati Darmawangsa yang membawahi Hot FM dengan kepemilikan sebesar 99,9% dengan nilai Rp 34 miliar. Adapun, akuisisi sebanyak 70% terhadap PT Radio Kirana Insan Suara yang membawahi Kis FM, 70% terhadap PT Radio Mustang Utama yang membawahi Mustang FM), dan PT Radio Ramako Djaja Rata yang membawahi radio Lite FM.
Sementara itu, MARI pun melakukan penyertaan modal sebanyak 20,8% di PT Radionet Cipta Karya yang membawahi unit usaha Prambors FM, Delta FM, dan Female Radio senilai Rp 32,8 miliar. Total seluruh perusahaan yang diakusisi tersebut membuat posisi pangsa pasar MARI menjadi 49%.
Adapun, Direktur Keuangan PT Mahakan Radio Integra Natalina Sindhikara mengungkapkan target kenaikan revenue hingga akhir tahun ini sebesar 5%.
"Kenaikan 5% tersebut memang tidak besar. Pasalnya, kami pun baru melakukan kredit bank untuk pembiayaan akusisi. Revenue 5% tersebut ditargetkan berasal dari Jak FM, Gen FM Jakarta dan Surbaya dan Hot FM," ujarnya dalam kesempatan yang sama.
Semester I/2017 ini, MARI mencatatkan kenaikan pendapatan bersih sebesar 5,53% dari Rp55,03 miliar menjadi Rp58,08 pada semester II/2017. Pendapatan terbesar berasal program dengan turunan iklan radio sebesar Rp43,46 miliar meningkat 16,37% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp37,35 miliar.
Adapun, pendapatan dari event off air pun turut menyumbang pendapatan bersih sebesar Rp2,27 miliar meningkat 137% dari periode yang sama di 2016 sebesar Rp956,06 juta.
Laba Bersih
Berdasarkan laporan keuangan, laba bersih meningkat tipis yakni Rp22,13 miliar atau sekitar 0,12% dari Rp22,10 miliar dan mencatatkan laba bersih per saham dasar perseroan sebesar Rp42,13 per saham. Total aset perseroan hingga 30 Juni 2017 mencapai Rp279,31 miliar naik dari total aset hingga 31 Desember 2016 sebesar Rp210,75 miliar.
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada melihat emiten yang bergerak di bidang penyiaran radio ini memiliki kinerja positif, meskipun dari sisi laba bersih mengalami penurunan tipis.
"Adanya dukungan 3 juta pendengar memberikan peluang bagi MARI untuk dapat meningkatkan pendapatan iklannya. Saat ini pergerakan MARI masih memiliki tren sideways," ujarnya.
Sepanjang tahun berjalan, saham MARI telah membukukan kenaikan 32,68%. Pada penutupan Jumat, (4/8/2017) saham MARI mengalami penurunan 0,37% atau sekitar 5 poin ke level Rp1.360.