Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA EMAS 2 AGUSTUS: Spot Dibuka di Zona Merah

Kontrak emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange pagi ini dibuka melemah 4,20 poin atau 0,33% di level US$1.275,20 per troy ounce.
Ilustrasi harga emas turun/Antara
Ilustrasi harga emas turun/Antara
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA - Kontrak emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange pagi ini dibuka melemah 4,20 poin atau 0,33% di level US$1.275,20 per troy ounce.

Pelemahan berlanjut pada pukul 07.52 wib, dimana spot turun 5,20 poin atau 0,41% ke level US$1.274,20 per troy ounce.

Adapun pergerakan harga emas hari ini diprediksi berkisar US$1.272,50-US$1,277,40 per troy ounce.

Pada perdagangan kemarin, harga emas berakhir sedikit menguat pada Selasa (Rabu pagi WIB), di tengah lemahnya data ekonomi dan ketidakpastian politik di Gedung Putih.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember naik enam dolar AS atau 0,47 persen, menjadi menetap di 1.279,40 dolar AS per ounce.

Data ekonomi lemah yang dirilis baru-baru ini menyebabkan ketidakpastian mengenai apakah Federal Reserve AS dapat melanjutkan kenaikan suku bunga acuannya pada tahun ini, mendorong harga emas lebih tinggi, kata para analis.

Statistik resmi menunjukkan bahwa belanja konsumen naik hanya 0,1 persen pada Juni, menandai kenaikan terkecil di tahun ini. Belanja konsumen menyumbang lebih dari dua pertiga aktivitas ekonomi, yang merupakan mesin pertumbuhan Amerika Serikat.

Pertumbuhan pendapatan datar pada Juni dan tingkat inflasi untuk 12 bulan yang berakhir pada Juni mencapai 1,4 persen, turun 0,1 persen dari periode lalu yang berakhir pada Mei.

Sementara itu, Institute for Supply Management (ISM) mengatakan indeks manufaktur turun sedikit menjadi 56,3 persen pada Juli setelah mencapai level tertinggi dalam tiga tahun di 57,8 persen pada Juni.

Sedangkan untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September naik 2,2 sen atau 0,13 persen, menjadi ditutup di 16,764 dolar AS per ounce. Platinum untuk penyerahan Oktober naik 8,8 dolar AS atau 0,94 persen, menjadi menetap di 949,50 dolar AS per ounce


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper