Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham China ditutup mixed pada perdagangan Kamis (15/6/2017) karena adanya kekhawatiran bahwa langkah-langkah pengetatan kebijakan akan menekan pertumbuhan ekonomi.
Indeks Shanghai Composite ditutup menguat 0,06% atau 1,81 poin ke level 3.132,49, sedangkan indeks CSI 300 ditutup melemah 0,18% atau 6,51 poin ke level 3.528,79.
Sementara itu, indeks Shanghai SE 50 yang melacak 50 saham blue-chip paling representatif di Shanghai, turun 0,6% setelah merosot paling tajam dalam enam bulan terakhir di sesi sebelumnya.
Di sisi lain, indeks start-up ChiNext naik 1,4% ke level tertinggi satu bulan terakhir.
Sementara itu, Bank Sentral China memutuskan tidak mengubah suku bunga operasi pasar terbuka hatri ini Kamis, dengan mengabaikan kenaikan suku bunga AS dalam pertemuan the Fed kemarin.
Meskipun China tidak mengikuti langkah the Fed dalam menaikkan suku bunga, para analis menunjukkan bahwa biaya pinjaman di pasar antar bank di negara tersebut meningkat tajam tahun ini, karena jumlah uang beredar di bulan Mei meningkat dengan laju yang paling rendah dalam 20 tahun terakhir.
Baca Juga
Sebelumnya, data pada hari Rabu menunjukkan output industri dan pertumbuhan penjualan ritel di bulan Mei tetap solid, meskipun investasi melambat karena menyusul adanya pengetatan kredit.
"Kami melihat lebih banyak persediaan saham tapi likuiditas masih rendah, sehingga pasar saham China kemungkinan akan tetap lemah," kata Wei Jianfei, analis Lianchu Securities, seperti dikutip Reuters.