Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat ditutup melemah padaperdagangan Selasa (6/6/2017) karena investor bersikap wait and see menjelang berita utama politik dan ekonomi yang diperkirakan terjadi pada hari Kamis.
Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 47,81 poin atau 0,23% ke level 21.136,23, sedangkan indeks Standard & Poor’s 500 kehilangan 6,77 poin atau 0,28% ke 2.429,33 dan Nasdaq Composite turun 20,63 poin atau 0,33% ke posisi 6.275,06.
Seperti dilansir Reuters, agenda pemilihan umum Inggris, pertemuan kebijakan Bank Sentral Eropa, dan kesaksian mantan direktur FBI James Comey di depan Senat dapat mempengaruhi sentimen investor.
Kesaksiannya Comey, yang sebelumnya dipecat saat menyelidiki dugaan kerjasama Presiden Donald Trump dan Rusia saat pemilu 2016 silam, meredam momentum pada agenda Trump untuk melakukan deregulasi dan merombak pajak.
Sementara itu, Menurut jajak pendapat, Perdana Menteri Inggris Theresa May diperkirakan dapat unggul di parlemen tak lama setelah survei lain memperkirakan persaingan dengan oposisi dari Partai Buruh di pemilu ini akan berlangsung ketat.
Investor juga masih waspada terhadap pertemuan Bank Sentral Eropa, di mana pembuat kebijakan diperkirakan untuk mengambil pandangan ekonomi yang lebih dovish.
Anthony Conroy, Presiden Direktur Abel Noser, mengatakan ada banyak peristiwa pada pada pekan yang dapat membuat volatilitas pasar saham meningkat.
"Investor harus memposisikan diri mereka pada apa pun yang dapat terjadi pada pada Kamis mendatang,” ungkapnya, seperti dikutip Reuters.
Saham Amazon menjadi penekan terbesar pada indeks S&P 500 setelah melemah 0,8%. Sementara itu, saham Walmart turun 1,7% setelah Amazon mengatakan akan menawarkan layanan berlangganan utama dengan harga diskon kepada pelanggan.
Sementara itu, saham Macy turun 8,2% setelah memperingatkan marjin perusahaan dapat menyusut lebih jauh. Berita tersebut menimpa saham department store lainnya, saham J.C. Penney turun 4,1%, Sears melemah 2,5%, sedangkan Nordstrom turun 3,6%.